REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api (KAI) akan melakukan rekayasa 17 keberangkatan kereta dari stasiun Gambir. Hal itu dilakukan menyusul aksi bela tauhid '211' ke Istana Negara Jakarta pada Jumat (2/11).
"Aksi berpotensi menimbulkan kemacetan sehingga para calon penumpang KA yang berangkat akan kesulitan untuk mengakses Stasiun Gambir," kata Senior Manager Humas KAI Daop 1 Edy Kuswoyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/11).
Edy menjelaskan, rekayasa pola operasi pemberangkatan kereta diberlakukan pada 17 kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir dengan Berhenti Luar Biasa (BLB) atau memberhentikan kereta di Stasiun Jatinegara. Hal itu dilakukan sebagai proses pengangkutan naik penumpang.
Dia mengatakan, proses itu dilakukan guna memudahkan calon penumpang KA yang kesulitan menuju Stasiun Gambir. Mereka dinilai bisa memiliki alternatif dengan naik dari Stasiun Jatinegara.
"Biasanya kereta yang berangkat dari Stasiun Gambir tidak berhenti di stasiun Jatinegara, namun khusus hari ini akan diberhentikan juga di Stasiun Jatinegara untuk proses naik penumpang," katanya.
Edy mengungkapkan, PT KAI juga telah menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang di Stasiun Jatinegara dengan adanya rekayasa pola operasi pemberangkaran KA dengan BLB ini. Kendati demikian, dia mengatakan, rekayasa pola operasi ini tidak akan berjalan dengan baik bila tanpa kerja sama dengan calon penumpang.
"Sebabnya, PT KAI menghimbau agar calon penumpang dapat mengantisipasi dengan memperkirakan waktu keberangkatan keretanya sehingga tidak tertinggal," katanya.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement