Jumat 02 Nov 2018 08:46 WIB

Hujan Pengaruhi Kehidupan Normal di Jeddah dan Madinah

Hujan yang turun di pagi hari telah membanjiri beberapa jalan di kota Jeddah.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pria melintasi jalan yang digenangi air akibat hujan deras yang melanda kota Jeddah, Arab Saudi (ilustrasi)
Seorang pria melintasi jalan yang digenangi air akibat hujan deras yang melanda kota Jeddah, Arab Saudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pola cuaca yang tidak stabil masih terus berlangsung di sebagian besar wilayah Arab Saudi. Hujan ringan hingga sedang masih terjadi di beberapa bagian kota Jeddah dan bagian lainnya di wilayah Barat pada Kamis (1/11) waktu setempat. Akibatnya, kondisi tersebut membuat kehidupan normal warga terganggu.

Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (2/10), Otoritas Umum Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Saudi memperkirakan adanya hujan yang lebih rendah dan sedang hingga lebat di wilayah Barat. Sementara itu, hujan sedang terjadi di Jeddah pada agi hari. Meskipun, langit menjadi cerah seiring matahari bersinar di siang hari. Hujan yang turun di pagi hari telah membanjiri beberapa jalan di kota Jeddah. Daerah dataran rendah di bagian selatan dan timur kota itu pun digenangi air.

Tak terkecuali Harmain Highway, jalan tersibuk di kota Jeddah, juga memperlihatkan lalu lintas yang lambat di pagi hari. Selain itu, Pelabuhan Islam Jeddah menangguhkan navigasi di pelabuhan, karena kondisi cuaca buruk beberapa waktu sebelum akhirnya pelabuhan beroperasi normal kembali.

Kondisi hujan tersebut membuat sejumlah orang tua kebingungan saat mengantarkan anak-anak mereka sekolah. Di sisi lain, Banyak karyawan terlambat datang ke kantor karena hujan di pagi hari. Sementara yang lainnya terpaksa kembali ke rumah setelah hujan semakin deras.

Untuk menghindari hujan, banyak pekerja yang berangkat ke kantor lebih awal guna menghindari masalah saat hujan kian deras. Sementara itu, banyak karyawan Saudi yang tinggal di Khulais, Kamil dan Afsan, mengalami kesulitan untuk mencapai kantor.

Kotamadya Jeddah telah mengumumkan bahwa mereka siap untuk menghadapi kondisi basah di kota dengan rencana aksi yang tepat. Dalam hal ini, pemerintah kota Jeddah telah menekankan 1.700 personel, yang bekerja di dua periode waktu. Pemerintah juga terus menyiapkan 837 peralatan yang memungkinkan untuk mengekstraksi air yang stagnan atau menggenang di jalan-jalan di kota Jeddah.

Pasukan Patroli Keamanan Jalan juga telah mengimbau para pengendara untuk berhati-hati saat mengemudi ke kota-kota suci. Juru bicara Pertahanan Sipil di Makkah, Kapten Naif Al Sharif, mengatakan bahwa dua pemuda tewas dalam air banjir di Wadi Omer di Makkah pada Kamis.

Tidak hanya di Jeddah, cuaca buruk juga telah berdampak pada kehidupan normal di kota suci Madinah. Sejumlah lembaga pendidikan masih ditutup pada Kamis. Selain itu, beberapa jalan penghubung terputus di desa-desa yang berbatasan dengan lembah di provinsi tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement