Jumat 02 Nov 2018 12:32 WIB

Mendagri Dampingi Wapres Lantik 1.994 Muda Praja IPDN

Calon muda praja IPDN ini akan menempuh pendidikan selama empat tahun

Red: EH Ismail
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendampingi Wakil Presiden M Jusuf Kalla melantik muda Praja IPDN (Institut Pemerintahan dalam Negeri) Angkatan XXIX tahun 2018 di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Jumat (2/11)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendampingi Wakil Presiden M Jusuf Kalla melantik muda Praja IPDN (Institut Pemerintahan dalam Negeri) Angkatan XXIX tahun 2018 di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Jumat (2/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendampingi Wakil Presiden M Jusuf Kalla melantik muda Praja IPDN (Institut Pemerintahan dalam Negeri) Angkatan XXIX tahun 2018 di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (2/11).

Dalam pelantikan tersebut, wapres bertindak sebagai Inspektur upacara. Tampak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang didampingi Forkopinda.

Menurut Tjahjo, pelantikan Muda Praja Angkatan XXIX ini sangat istimewa dengan hadirnya Wapres JK. Tjahjo berharap acara berjalan dengan lancar dan sukses. “Demi kemajuan kita semua dan IPDN yang kita cintai khususnya,” kata Tjahjo dalam keterangan  tertulis yang diterima Republika.co.id.

Sebanyak 1.994 orang calon muda praja IPDN. Muda praja IPDN dilantik dalam upacara ini. Selanjutnya, calon muda praja IPDN ini akan menempuh pendidikan selama empat tahun di kampus IPDN pusat dan IPDN kampus daerah.

Proses pendidikan selama empat tahun ini dilakukan untuk mempersiapkan muda praja menjadi aparatur pemerintahan yang akan mengabdi sebagai salah satu komponen penyelenggara pemerintahan dan perekat persatuan di seluruh pelosok Indonesia. Upacara pelantikan ini diramaikan dengan pertunjukan kesenian oleh Praja IPDN, seperti kesenian karawitan, rampak gendang, Tarian Kolosal Nusantara, drumband GP dan Tarian Papua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement