Jumat 02 Nov 2018 14:46 WIB

Peserta Aksi Bela Tauhid Diimbau Tetap Damai

Aksi yang dilakukan kali ini menibulkan perpecahan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah peserta Aksi Bela Tauhid II di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumal (2/11).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Sejumlah peserta Aksi Bela Tauhid II di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumal (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Dewan Kehormatan Pimpinan Pusat Muhamadiyah Din Syamsudin mengimbau kepada seluruh peserta Aksi Bela Tauhid 211 yang digelar di Jakarta, Jumat (2/11), untuk tidak menimbulkan aksi yang anarkis. Ia mengimbau agar aksi tetap dilakukan secara damai. 

"Saya mengimbau kepada pendukung Aksi Bela Tauhid (211) untuk tetap menjaga kedamaian. Niat yang baik kemudian dilaksanakan dengan baik," kata Din di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka), Sleman, DIY, Jumat (02/11).  

Ia menuturkan, aksi ini sah-sah saja untuk dilakukan. Sebab, setiap warga negara bebas berekspresi. Tentunya tidak keluar dari nilai-nilai dan etika yang berlaku. 

"Perlu diperhatikan etika dan peradaban yang saya kira sah adanya. Apalagi menyangkut tauhid itu penting. Untuk itu, kita tetap dan bagaimana pembelaan tauhid terhadap kita umat islam itu ya menampilkan secara sejati kepribadian yang bertauhid," ujarnya. 

Dengan dilakukannya aksi ini dengan damai, maka perpecahan juga tidak akan terjadi, khususnya sesama umat Islam. Untuk itu, jangan sampai aksi yang dilakukan kali ini menibulkan perpecahan. 

Ia juga mengimbau agar umat Islam tidak terprovokasi dengan berbagai pihak yang ingin mengadu domba baik itu sesama umat Islam maupun dengan kelompok lain. Sebab, ada beberapa pihak yang menurutnya dapat menjadikan masalah ini sebagai alat untuk memecah belah bangsa. 

"Saya justru menengarai lain, hal-hal ini semua tidak lepas dari pihak lain yang ingin mengadu domba sesama umat Islam. Maka umat Islam harus betul-betul menyadari, Ukhuwah Islamiyah terlalu mahal untuk dikorbankan," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement