REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla melantik 1.994 Muda Praja IPDN Angkatan XXIX tahun 2018 di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus Institut Pemerintahan dalam Negeri Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jumat (2/10). Dalam pelantikan tersebut, Wapres didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Rushanul, Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo serta Forkopinda Jabar, dan Plt Rektor IPDN.
Wapres di awal sambutannya mengucapkan selamat kepada 1.994 Muda Praja IPDN. “Anak anak sekalian yang hari ini memulai dan telah jadi muda praja dari ipdn ini. Anda merupakan calon - calon yang terbaik berjumlah 1.994 dari 44.000 orang yang mendaftar. Artinya ada kurang lebih 5 persen yang diterima dan yang hadir pada pengukuhan pagi hari ini,” kata JK dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
JK melanjutkan, kader-kader pamong praja memiliki tugas yang baik. Calon pamong praja akan berhadapan langsung dengan masyarakat. Saat menjadi pemimpin kelak yang akan mendengar aspirasi masyarakat, apa yang perlu dibangun untuk masyarakat.
Ia mengingatkan, muda praja IPDN menaati aturan dan instruksi para pengajar dan instruktur. Menurut JK, Indonesia sebagai bangsa yang besar membutuhkan banyak pemimpin dari tingkat bawah lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, dirjen sampai menteri dan jabatan lainnya tingkat pemerintahan pusat.
“Kita semua mengetahui karir sebagai pamong praja tentu sebagai karir yang sangat baik dan bemanfaat. Untuk itu harus di laksanakan pendidikan ini dengan sebaik - baiknya. Dunia sangat berkembang dibutuhkan perubahan - perubahan setiap saat baik teknologi, keinginan masyarakat, tuntutan masyarakat semua,” ujarnya.
JK menambahkan, tantangan yang dihadapi saat ini berbeda dengan sebelumnya. Pemerintahan ke depan harus mampu menata dan harus lebih baik dalam menjalankan otonomi daerah. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat menjalankan demokrasi yang baik, menjalankan keterbukaan yang baik, menjalankan teknologi yang baik dan semua hal - hal yang dibutuhkan untuk menjawabnya adalah hadirnya pemimpin yang baik bagi masa yang akan datang.
“Menjalankan otonomi dengan jiwa nasionalisme, otonomi daerah dijalankan tapi jiwanya harus tetap NKRI ini. Tanpa jiwa tersebut tentu negara kita akan terpecah belah. Karena tugas anda semua menjalankan persatuan dan menjaga kesatuan bangsa ini,” kata JK.
Di akhir sambutannya, JK berpesan agar pamong praja selalu menjaga sikap dan perilaku sebagai calon pemimpin masa depan.
“Tentu setelah tamat dari tempat ini, anda sekalian akan menjadi perangkat pemerintah daerah bisa jadi lurah, camat, bupati, gubernur, bahkan menteri. Oleh karena itu, karir sebagai pamong praja perlu didorong dengan baik sesuai dengan sikap dan prilakunya. Menjalankan dan pedomani janji yang telah dibacakan bersama - sama serta menjalankan tugas sebagai calon pemimpin dengan baik,” ujarnya.