REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempersilakan para pedagang Pasar Legi yang akan menempati pasar darurat untuk berjualan selama 24 jam. Pasar darurat mulai dibangun pada Senin (5/11).
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pedagang di Pasar Legi memiliki waktu berjualan beragam. Sebagian pedagang berdagang dari pagi sampai sore. Sebagian lainnya membuka dagangan dari sore sampai malam hari, bahkan sampai dini hari.
"Silakan, kalau mau buka 24 jam kami siapkan keamanan," ujar Rudy, sapaan akrabnya, kepada wartawan di sela-sela meninjau persiapan pembangunan pasar darurat Pasar Legi, Jumat (2/11).
Dia menjelaskan, proses pembangunan pasar darurat saat ini masih dalam meratakan lokasi. Rudy berharap, Sabtu (3/11) lokasi pasar darurat sudah bisa dicor. Sehingga Senin (5/11) lapisan cor sudah keras dan tinggal memasang kayu.
Pasar Legi Terbakar, Pemkot Solo Siapkan Rp 1,2 M
Pasar darurat menggunakan bahan kayu tripleks dilengkapi dengan gempok. Ukurannya direncanakan 2 meter x 4 meter. Rudy berharap pasar darurat bisa dikerjakan dalam waktu singkat.
"Kalau bisa seminggu selesai ya saya oyak seminggu rampung. Makanya ini kita minta untuk bisa lembur pagi, siang, malam," ucapnya.
Di samping itu, Pemkot akan memasang tenda untuk lasar darurat di pelataran parkir Pasar Legi. Sebanyak 100 tenda bantuan dari Kementerian Perdagangan telah siap dipasang. Setelah tenda didirikan, baru dilakukan pembagian lapak bagi para pedagang. Nantinya jika kurang, maka Pemkot akan mencarikan tenda lagi.
"Kios yang di dalam itu yang kena garis police line hari ini bisa dibuka dan barang-barang bisa dikeluarkan. Pedagang sudah bisa mengambil barang-barangnya," imbuh Wali Kota.
Pembangunan pasar darurat disiapkan dana sekitar Rp 1,2 miliar dari dana tak terduga di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).