REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Jenazah korban penumpang Lion Air JT 610 asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) atas nama Candra Kirana (29) tiba di Palembang, Sabtu (3/11). Peti jenazah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menggunakan pesawat Batik Air sekitar pukul 07.20 WIB melalui terminal cargo.
Kakak kandung korban, Bayu, yang ikut mengiringi jenazah dari Jakarta mengatakan rencananya jenazah Candra Kirana akan langsung dimakamkan di Desa Bhayangkara Kabupaten Pali atau sesuai permintaan keluarga.
"Mungkin hari ini langsung dimakamkan," ujar Bayu.
Bayu menceritakan, ia dan saudaranya itu sebenarnya sedang berlibur dari Bali. Namun, karena istri Bayu mengalami pendarahan kecil maka terpaksa kembali ke Palembang lebih dulu. Sementara si adik beserta istrinya Cici Ariska (28) transit di Jakarta.
Ia menjelaskan Candra Kirana dan Cici Ariska seharusnya berangkat dari Jakarta pada 28 Oktober usai berbulan madu di Bali, namun ternyata sang adik berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang pada 29 Oktober atau hari kejadian naas pesawat Lion Air JT 610.
"Sementara ini jenazah istri masih diidentifikasi," ujar Bayu.
Candra Kirana merupakan satu dari tujuh warga Sumsel termasuk manifes Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Kabupaten Karawang Jawa Barat, dan jenazahnya tiba pertama di palembang. Tujuh penumpang Lion Air JT 610 asal Sumsel yakni Kabupaten PALI (Candra Kirana, Cici Ariska, Dadang, Asep), asal Kota Lubuklinggau (Rian Ariandi, Rapi Andrian) dan asal Kota Palembang (Rezki Amalia). Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa sebanyak 178 penumpang, jatuh di perairan Tanjung Karawang.