Sabtu 03 Nov 2018 13:59 WIB

Rusia akan Lanjutkan Kerja Sama dengan Iran

Rusia menilai sanksi tambahan AS untuk Iran adalah ilegal.

Rep: Puti almas/ Red: Friska Yolanda
Menteri Energi Rusia, Alexander Novak.
Foto: Sputnik International
Menteri Energi Rusia, Alexander Novak.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Energi Rusia, Alexander Novak mengatakan bahwa negaranya akan melanjutkan kerja sama dengan Iran. Menurutnya, saat ini mekanisme untuk melakukan kerja sama itu tengah dicari. 

Pernyataan Novak datang dalam sebuah wawancara mengenai sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran yang dimulai pada 4 November. Ia menekankan bahwa Rusia akan terus mencari mekanisme yang memungkinkan mereka bekerja sama dengan Teheran. 

“Kami percaya untuk terus mencari mekanisme yang memungkinkan untuk terus mengembangkan kerja sama dengan mitra kami Iran,” ujar Novak pada Jumat (2/11), dilansir IRNA

Kerja sama di bidang energi, yang secara khusus dikatakan Novak adalah dalam bidang perminyakan. Novak menilai bahwa kerja sama ini dapat memberikan Iran sumber daya yang terjamin untuk dibayar dan memungkinkan negara Timur Tengah itu meningkatkan perdagangan dan ekonomi. 

“Kami memiliki sejarah perdagangan dengan Iran, di mana Iran juga membutuhkan teknologi dan layanan kami,” Novak menambahkan. 

AS telah menerapkan kembali pembatasan untuk sektor minyak dan perbankan dalam upaya yang disebut bertujuan mengendalikan kegiatan pengembangan nuklir dan rudal Iran, yang berlaku mulai 4 November. Meski demikian, Pemerintah Iran mengatakan Teheran tak akan menyerah pada tekanan Negeri Paman Sam untuk menghentikan program rudal atau untuk mengubah kebijakan regionalnya. 

Novak mengomentari sanksi tambahan dari AS tersebut sebagai sesuatu yang tidak sah. Rusia tak mengakui dan menilai sanksi tersebut diberikan secara sepihak tanpa PBB. 

“Kami menganggap metode itu ilegal,” ujar Novak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement