Sabtu 03 Nov 2018 16:19 WIB

Pasar Darurat Gunakan Bahan Bekas dari Pasar Klewer

Cara tersebut dinilai efisien dari sisi anggaran.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Kondisi Pasar Legi di Solo, Selasa (30/10)  pascakebakaran pada Senin (29/10) sore.
Foto: Republika/Binti sholikah
Kondisi Pasar Legi di Solo, Selasa (30/10) pascakebakaran pada Senin (29/10) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembangunan pasar darurat Pasar Legi menggunakan bahan bekas dari pasar darurat Pasar Klewer. Cara tersebut dinilai lebih efisien dari segi biaya pembangunan pasar darurat. 

Sekitar delapan pekerja terlihat membongkar pasar darurat Pasar Klewer di Alun-Alun Utara sisi timur, Sabtu (3/11) pagi. Bangunan tersebut sudah tidak digunakan lagi sejak April 2017. Sebab, para pedagang sudah masuk ke bangunan baru Pasar Klewer Barat. 

Bangunan pasar darurat tersebut ternyata juga tidak laku dilelang. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memanfaatkannya untuk pasar darurat Pasar Legi.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, melihat langsung proses pembongkaran bangunan pasar darurat tersebut. Menurut Wali Kota, penggunaan bahan bekas dari pasar darurat Pasar Klewer lebih efektif karena tinggal memindahkan seluruh bahan yang ada. Cara tersebut juga lebih efisien dari sisi anggaran dan efektif dalam menyelesaikan pembangunan pasar darurat Pasar Legi. 

Baca juga, 2.288 Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Legi Solo

Rencananya, pemkot akan membongkar tiga blok dan memindahkan semua ke Pasar Legi. Bahan-bahan tersebut akan diletakkan di halaman parkir Pasar Legi sebelum dijadikan bangunan pasar darurat.

"Yang penting ini masuk disana (Pasar Legi) dulu, berdiri, nanti biar yang menata dari Dinas Perdagangan. Tugas saya adalah menyediakan pasar daruratnya dulu," terang Rudy, sapaan akrabnya, kepada wartawan. 

Nantinya, bangunan pasar darurat bekas dari Pasar Klewer tersebut akan diperuntukkan bagi pedagang los di Pasar Legi. Melihat kapasitas bangunan, dengan bahan-bahan tersebut diperkirakan bisa menampung sekitar 500-600 pedagang los. Total seluruh pedagang los di Pasar Legi mencapai 2.687 pedagang. Kemudian, pedagang yang tidak tertampung akan dicarikan lokasi lain.

"Nanti kita lihat lagi mana yang bisa ditempati untuk menampung sekian ribu pedagang itu lho persoalannya," ujarnya.

Dia menegaskan, pedagang yang akan menempati pasar darurat harus memiliki surat hak penempatan (SHP) maupun kartu tanda pengenal pedagang (KTPP). Sebab, Pemkot juga tidak mau ada pedagang dadakan yang tidak memiliki SHP.

Selain bahan dari pasar darurat Pasar Klewer, Pemkot juga telah mendapatkan bantuan 100 buah tenda dari Kementerian Perdagangan. Tenda tersebut telah dipasang pada Jumat (2/11). 

"Ini jauh lebih aman daripada tenda. Ini bisa ditempati setahun. Kalau tenda paling dua bulan," ucapnya.

Baca juga, Pasar Darurat Pasar Legi Buka 24 Jam

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement