REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan proses pencarian korban Lion Air nomor penerbangan JT 610 dilanjutkan. Bahkan tim evakuasi juga turut ditambah untuk mempercepat proses evakuasi.
"Jumlah personel ditingkatkan menjadi 869 dari hari sebelumnya 858 personel," kata Danang melalui siaran pers pada Sabtu (3/11).
Tim SAR gabungan kata dia, terdiri dari 201 orang dari Basarnas, 40 orang dari TNI Angkatan Darat (AD), 456 orang dari TNI Angkatan Laut (AL), 15 orang dari TNI Angkatan Audara (AU), 58 orang dari POLRI, 30 orang dari Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), 18 orang petugas Bea Cukai, dan 30 orang dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Kemudian ditambah dari Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 10 orang, Indonesia Diver lima orang, dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang enam orang. Sedangkan untuk pencarian wilayah perairan lanjut Danang, mengerahkan 56 unit kapal dari sebelumnya 45 unit kapal. Dengan luas area pencarian bawah air 270 NM2.
"Daerah prioritas penyelaman seluas 36 NM2 didukung oleh 127 tim penyelam gabungan," ujarnya.
Adapun rinciannya, 17 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), dan 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir. Kemudian lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, dan enam orang POSSI Semarang serta Indonesia Diver lima orang.
Selain pencarian di dalam laut, menurutnya pencarian dari udara juga masih dilanjutkan. Rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan lima helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit NBO – 105, satu unit NBO - 105 POLRI dan satu unit Dauphin POLRI.
"Kami juga menyediakan 30 unit ambulance dari POLRI, PMI dan instansi lainnya," terangnya.