Ahad 04 Nov 2018 07:45 WIB

Anak Korban Likuifaksi Petobo Diimunisasi Rubella

Selain vaksin rubella, anak korban likuifaksi di Petobo juga diberi vaksin tetanus

Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan untuk mengurangi trauma warga.
Foto: Mohammad Hamzah/Antara
Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan untuk mengurangi trauma warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Sejumlah anak korban gempa dan likuifaksi dari Kelurahan Petobo, Kota Palu,  yang mengungsi di Dusun Ranoropa Desa Loru, Kabupaten Sigi, mendapat imunisasi measles dan rubella. Di lokasi pengungsian di Dusun Ranoropa Desa Loru petugas medis mengimunisasi sekitar 10 anak berusia tujuh sampai 15 tahun mencegah penularan penyakit campak dan rubella.

"Kegiatan ini sebenarnya berakhir pada bulan September. Karena Kota Palu, Sigi dan Donggala mendapat musibah bencana maka anak-akan yang belum diimunisasi kami lanjutkan sesuai arahan pimpinan, " kata Bagian Program Promosi Kesehatan Puskesmas Bulili Petobo Erlika Kristina, di Palu, Sabtu (3/11).

Baca Juga

Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan, kata dia,  terus mendorong kegiatan imunisasi tersebut mengingat masih banyak anak-anak belum tersentuh program pencegahan penularan penyakit itu. Saat ini masing-masing puskesmas di 46 kelurahan di Kota Palu diarahkan untuk melanjutkan kegiatan penjaminan kesehatan masyarakat.

"Karena ini program nasional,  maka kami mengupayakan semua masyarakat  terlayani," ujarnya. 

Selain imunisasi rubella,  orang dewasa juga mendapat penanganan kesehatan yakni diberi vaksin tetanus sebagai upaya untuk menambak kekebalan tubuh agar tidak terjangkit virus yang membahayakan kesehatan. "Ini bentuk pencegahan kami tidak ingin masyarakat terjangkit virus, karena radius tempat pengungsian dan lokasi jaraknya relatif dekat,  sehingga perlu penanganan serius, " tambahnya. 

Warga sangat antusias mulai dari remaja hingga lansia,  bahkan sejumlah warga Sigi ikut divaksin, saat tim kesehatan Puskesmas Bulili memberikan vaksin tetanus di lokasi pengungsian dusun tersebut.

Saat ini sebagian korban gempa dan likuifaksi di Petobo masih memilih bertahan di Desa Loru. Hal itu karena lokasi pengungsian di wilayah Petobo bagian timur yang dekat  dengan Desa Ngata Baru Kabupaten Sigi kekurangan air bersih.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement