REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Perum Bulog mengalokasikan dana sekitar Rp 23 miliar untuk membiayai transportasi pesawat terbang dari Timika ke Ilaga, Kabupaten Puncak. Dana puluhan miliar ini guna mengangkut bantuan sosial(Bansos) beras sejahtera (Rastra).
Kepala Kantor Seksi Logistik Timika, Sulaimi mengatakan, mahalnya biaya pengangkutan Bansos Rastra ke Kabupaten Puncak lantaran harus mencarter pesawat. "Kendala utama pengangkutan Rastra ke Puncak itu ya karena biaya transportasinya sangat mahal. Biaya carter pesawat itu ditanggung penuh oleh Bulog. Setahun bisa menghabiskan dana sekitar Rp23 miliar dengan asumsi Rastra yang diangkut sekitar 1.000 ton," ujarnya, di Timika, Ahad (4/11).
Menurut dia, pengiriman Bansos Rastra ke Kabupaten Puncak ditangani oleh perusahaan Jasa Prima Logistik/JPL, selaku anak perusahaan Perum Bulog.
Kendati harus mengalokasikan biaya yang sangat besar, Perum Bulog mau tidak mau harus tetap melaksanakan penugasan pemerintah untuk menyalurkan Bansos Rastra bagi masyarakat kurang mampu yang bermukim di wilayah pedalaman Papua. Hingga akhir Oktober 2018, penyaluran Bansos Rastra ke Kabupaten Puncak sudah mencapai lebih dari 600 ton.
Bulog Timika menargetkan masih akan menyalurkan Bansos Rastra ke Kabupaten Puncak sekitar 300-an ton lagi hingga akhir 2018. Setiap bulan Kabupaten Puncak mendapat alokasi Bansos Rastra sebanyak 205.607 ton untuk kebutuhan 20.567 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Kalau dari sisi bisnis, tentu Bulog merugi karena Rastra dibeli oleh pemerintah hanya Rp10 ribu per kilogram. Sementara ongkos angkutnya jauh lebih mahal. Namun Bulog tidak mencari keuntungan, tetapi hanya menjalankan penugasan pemerintah (public service obligation(PSO)," kata Sulaimi.
Untuk diketahui, Kabupaten Puncak dengan ibu kota Ilaga, merupakan salah satu kabupaten yang di wilayah pegunungan Provinsi Papua, berada di sisi Utara Timika, Kabupaten Mimika. Satu-satunya akses transportasi yang bisa menjangkau lokasi itu hanya melalui pesawat berbadan kecil jenis pilatus porter, grand caravan hingga twin otter dengan waktu tempuh sekitar 25-30 menit dari Timika dengan kapasitas angkutan sekitar 1.200 - 1.500 Kg.
Kini, Kementerian Perhubungan sedang memperpanjang landas pacu Bandara Ilaga agar nantinya bisa didarati pesawat terbang yang berukuran lebih besar.