Ahad 04 Nov 2018 17:33 WIB

Rehabilitasi NTB Ditargetkan Rampung Maret 2019

Warga terdampak gempa diberikan tiga pilihan model rumah yang akan dibangun.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Prajurit TNI yang tergabung dalam Kogasgabpad Rehabilitasi dan Rekonstruksi  bersama-sama warga bahu membahu memperbaiki pipa saluran air bersih sepanjang 6 km yang rusak akibat gempa di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Senin (22/10).
Foto: dok. Puspen TNI
Prajurit TNI yang tergabung dalam Kogasgabpad Rehabilitasi dan Rekonstruksi bersama-sama warga bahu membahu memperbaiki pipa saluran air bersih sepanjang 6 km yang rusak akibat gempa di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Senin (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih berjalan hingga kini. Rehabilitasi ditarget kelar pada Maret tahu  depan.

Pemerintahpusat memberikan formula bantuan pembangunan kembali rumah warga yang rusak akibat gempa senilai Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rusak ringan.

Warga terdampak gempa diberikan tiga pilihan model rumah yang akan dibangun, mulai dari rumah instan sederhana sehat (Risha), rumah instan kayu (Rika), dan rumah instan konvensional (Riko).

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB per 28 Oktober, total jumlah rumah rusak akibat gempa di NTB mencapai 212.957 rumah, dengan rincian 74.181 rusak berat, 32.447 rusak sedang, dan 106.329 rusak ringan.