REPUBLIKA.CO.ID, TALLAHASSEE -- Pelaku penembakan yang menewaskan dua perempuan di sasana Yoga di Florida, Amerika Serikat (AS), diduga pernah melakukan tindakan pelecehan kepada perempuan muda. Usai melakukan penembakan pelaku Scott Beierle, telah mengakhiri hidupnya sendiri.
Dua orang perempuan yang tewas dalam peristiwa tragis ini teridentifikasi sebagai mahasiswi dan dosen Florida State University (FSU). Polisi mengatakan Beirle juga lulusan FSU yang mengabdi di militer AS. Laki-laki berusia 40 tahun tersebut juga pernah dilaporan ke polisi. "Atas tuduhan yang berhubungan dengan pelecehan perempuan muda," kata polisi setempat, Ahad (4/11).
Pada pernyataan mereka, polisi mengatakan ketika terjadi penembakan Beierle menginap di salah satu hotel lokal. Penyidik juga sudah melakukan pengeledahan di rumahnya yang terletak di Deltona, Florida, sekitar 322 kilometer dari Tallahassee, lokasi kejadian.
Dalam catatan kepolisian Beierle pernah ditangkap pada tahun 2012 dan 2016 atas tuduhan pelecehan terhadap perempuan. Salah satu surat kabar di Tallahasse mempublikasikan kedua kasus tersebut telah ditutup.
Pengacara yang pernah membela Beierle dalam dua kasus tersebut tidak bisa dihubungi. Selain dua korban meninggal dunia, penembakan ini juga melukai dua perempuan lainnya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit. Kondisi keduanya sudah mulai stabil.
Dua korban lainnya dan satu orang laki-laki yang ditembak dengan pistol oleh Beierle juga dinyatakan sudah dirawat dan keluar dari rumah sakit. "Ada indikasi beberapa tidak hanya melawan balik tapi juga menyelamatkan yang lainnya," kata Kepala Kepolisian Tallahasse Michael DeLeo.
Salah satu korban meninggal dunia Nancy Van Vessem yang berusia 61 tahun adalah seorang dokter spesialis internal. Ia dosen dari fakultas kedokteraan FSU. Korban lainnya Maura Binkley yang baru berusia 21 tahun seorang mahasiswi di FSU. "Kematian Mereka menghancur hati keluarga FSU," kata Presiden FSU John Thrasher.
Van Vessem juga seorang direktur kesehatan di Capital Health Plan. Dalam pernyataan lembaga tersebut Van Vessem digambarkan sebagai orang yang memiliki visi, memberikan panduan, dokter yang paling segani, dihormati dan meraih pencapaian tertinggi di negara bagian Florida.
Sementara itu Binkley lulusan SMA Dunwoody, sebuah sekolah di Atlanta, Georgia. Dia mengambil dua jurusan yakni Bahasa Inggris dan Jerman di FSU. Angkatan Bersenjata AS mengatakan Beierle seorang letnan dua dan bertugas sebagai pasukan artileri. Ia hanya bertugas selama dua tahun dari tahun 2008 sampai 2010.
Beierle mengunggah beberapa video yang mengungkapkan pandangan rasis dan misioginisnya di Youtube pada tahu. Ia diidentifikasi masuk sebuah gerakan yang bernama 'invlontary celibates atau 'incels'.
Menurut Buzzfeed News, ini merupakan gerakan sekelompok laki-laki yang menyalahkan perempuan atas kehidupan lajang mereka. Pada bulan April lalu, seorang laki-laki yang berusia 25 tahun mengaku pernah menyewa sebuah mobil van untuk membunuh 10 orang di Toronto, Kanada.
Calon gubernur Florida Andrew Gillum menghentikan sejenak kampanyenya untuk mengheningkan cipta bagi para korban. Melalui akun media sosial Twitter miliknya Gillum mengatakan tidak ada kekerasan senjata yang dapat diterima.