Senin 05 Nov 2018 01:00 WIB

Tampang Boyolali, Andi Arief: Prabowo Sebaiknya Minta Maaf

Andi meminta masyarakat Boyolali ikhlas menerima maaf Prabowo

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto (kanan) disaksikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Qur'an Salafiyah di Demakijo, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto (kanan) disaksikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Qur'an Salafiyah di Demakijo, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menilai, pelaporan terkait ucapan Prabowo Subianto sebagai sesuatu yang tak perlu. Menurut dia, ucapan "tampang Boyolali" yang dilontarkan calon presiden (capres) nomor urut dua itu seharusnya bisa diselesaikan tanpa melalui jalur hukum.

Ia menilai, Prabowo pasti tidak bermaksud negatif atas ucapan itu. Meski begitu, berkaca pada fakta yang ada, ucapan itu kini mendapat protes dari sebagian masyarakat Boyolali.

Baca Juga

"Sebaiknya Pak Prabowo berinisiatif menglarifikasi, bahkan harus meminta maaf kalau masyarakat menganggap itu sebuah masalah. Masyarakat Boyolali juga harus memaafkan," kata dia melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Ahad (4/11).

Menurut Andi, tidak masalah jika Prabowo meminta maaf terlebih dahulu. Pasalnya, masyarakat Boyolali ke depan merupakan rakyat yang akan dipimpin Prabowo jika menang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. 

Begitu juga sebaliknya, menurut dia, jika masyarakat Boyolali ikhlas menerima maaf. "Karena jika Prabowo menang Presiden maka Prabowo adalah pemimpinnya nanti," ucap dia.

Sebelumnya, melalui akun Twitternya, Andi menyarankan Prabowo meminta maaf, terlepas dari benar atau salah ucapan itu. Mesi begitu, Andi juga mencurigai pelaporan atas ucapan Prabowo itu bukan merupakan inisiatif sebagai rakyat.

"Warga Boyolali yang saya kenal suka humor dan tidak gampang tersinggung. Kalau ada yang protes ramai sampai demo soal 'tampang Boyolali', mungkin itu order dari Jakarta," kata dia melalui akun Twitternya, yang telah dikonfirmasi Republika.co.id.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement