REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2017 yang sebesar 5,06 persen (yoy).
"Kalau dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 yang sebesar 5,03 persen (yoy) dan kuartal III 2015 yang sebesar 4,78 persen (yoy) berarti pertumbuhan kali ini yang tertinggi sejak 2015," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (5/11).
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal III 2018 masih tumbuh sebesar 5,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen dan menjadi motor utama penggerak ekonomi dengan porsi sebesar 56,26 persen. Kemudian, Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 6,96 persen dengan porsi sebesar 32,12 persen. Konsumsi pemerintah tumbuh 6,28 persen dengan porsi 8,7 persen.
Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,54 persen namun porsinya hanya 1,19 persen dari perekonomian. Ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 7,52 persen namun terkoreksi pertumbuhan impor yang lebih tinggi sebesar 14,06 persen.