REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Kepolisian RI (Polri) Brigjen Pol dr Arthur Tampi mengatakan pihaknya menerima data antemortem tiga anak dan dua bayi.
"Data antemortem faktanya kita dapatkan ada dua bayi dan tiga anak," kata Arthur dalam pertemuan antara tim SAR gabungan dan keluarga penumpang di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Senin (5/11).
Sementara, pihak Lion mengatakan berdasarkan data manifes penumpang pesawat Lion JT 610, pesawat itu membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA.
"Khusus bayi sebetulnya kita DVI mengidentifikasi tidak memerlukan data manifes," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya masih mengidentifikasi semua jenazah yang diterima dengan mengedepankan aspek kehati-hatian. "Kami tidak mau salah memberikan body parts kepada keluarga," ujarnya.
Hingga saat ini, ada 138 kantong jenazah yang telah dikirimkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kemudian, 14 jenazah penumpang telah diidentifikasi. Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Sindu Rahayu, di Jakarta, Senin, mengatakan pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.