Senin 05 Nov 2018 16:28 WIB

Cina akan Turunkan Tarif Impor

Cina akan memperluas akses pasar untuk mendukung perdagangan bebas.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: Reuters
Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan, negaranya akan menurunkan tarif impor dan memperluas akses pasar saat membuka pameran perdagangan. Pernyataan Xi dinilai sebagai upaya Beijing untuk meredakan kritik terhadap perdagangan dan praktik bisnisnya.

Dalam pernyataannya, Xi juga berjanji mempercepat pertumbuhan sektor pendidikan, telekomunikasi, dan budaya. Percepatan itu diikuti dengan melindungi kepentingan perusahaan asing dan meningkatkan penegakan hukum atas pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Pernyataan Xi tersebut muncul di saat ketegangan yang meningkat antara Cina dan beberapa mitra dagang terbesarnya, terutama Amerika Serikat (AS). Bulan lalu, AS telah memberlakukan tarif pada barang-barang Cina senilai 250 miliar dolar AS sejauh ini. Cina pun telah membalas dengan tarif 110 miliar dolar AS untuk barang-barang AS.

Dengan adanya Pameran Impor Internasional Cina, atau CIIE, yang diselenggarakan pada 5-10 November, diprediksi membawa ribuan perusahaan asing bersama dengan pembeli Cina. Pamerah itu merupakan upaya untuk menunjukkan potensi pengimpor ekonomi terbesar kedua di dunia.

"CIIE adalah inisiatif besar oleh China untuk secara proaktif membuka pasarnya kepada dunia," kata Xi seperti dilansir Reuters, Senin (5/11).

Sementara, Presiden AS Donald Trump menuduh Cina melakukan beberapa hal kepada AS, seperti mencuri kekayaan intelektual yang menjadi hambatan masuk ke bisnis AS dan besarnya defisit perdagangan AS. Tidak ada pejabat senior AS yang diminta menghadiri acara di Shanghai tersebut.

Xi mengatakan, pameran impor menunjukkan keinginan Cina untuk mendukung perdagangan bebas dunia. Menurutnya, negara-negara di dunia harus mengejar kebijakan terbuka dan menentang proteksionisme.

"Globalisasi ekonomi tengah menghadapi kemunduran, multilateralisme dan sistem perdagangan bebas diserang, faktor ketidakstabilan dan ketidakpastian sangat banyak, dan risiko serta rintangan meningkat saat ini," ujar Presiden Xi.

Xi pun optimistis mengharapkan Cina dapat mengimpor barang senilai 30 triliun dolar AS dan layanan senilai 10 triliun dolar AS dalam 15 tahun ke depan.

Berdasarkan data yang dihimpun, Cina mengimpor 1,84 triliun barang pada 2017, naik 16 persen, atau 255 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, Cina mengimpor sekitar 130 miliar dolar AS barang dari AS.

Diplomat top pemerintah Cina dan Penasihat Negara, Wang Yi mengatakan pada Maret, bahwa Cina akan mengimpor 8 triliun barang dalam lima tahun ke depan. Uni Eropa pada Kamis menyerukan Cina untuk mengambil langkah konkret untuk lebih membuka pasarnya kepada perusahaan asing.

Trump diperkirakan akan bertemu Xi bulan ini, tetapi dia mengatakan, bahwa jika kesepakatan tidak dibuat dengan Cina, ia dapat mengenakan tarif lain 267 miliar dolar AS dalam impor Cina ke AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement