REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Peti jenazah Muhammad Nasir, salah satu korban dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang telah diidentifikasi, tiba di Bandara Cut Nyak Dhien Meulaboh, di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Senin (5/11). "Kita bawa pulang ke Kampung Jambo Apa, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan. Sore ini di sana dikebumikan. Itu sudah kesepakatan semua keluarga besar korban," kata keluarga korban, Cut Syazalisma, di Nagan Raya.
Peti jenazah diterbangkan dari Bandara International Kuala Namun, Sumatra Utara dengan Wings Air dan tiba di Kabupaten Nagan Raya, Senin pukul 13.45 WIB. Peti jenazahnya disambut Kepala Bandara Cut Nyak Dhien.
Peti jenazah dijemput mobil ambulance bandara. Kemudian peti jenazah dipindahkan ke mobil ambulance Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Selatan, setelah diserah terimakan oleh Kepala Bandara, Rusman, kepada pihak keluarga.
Peti jenazah dibawa dengan mobil PMI itu menuju Kabupaten Aceh Selatan, hingga sampai ke rumah duka, dalam rombongan tersebut turut mendampingi kedua orangtua korban, istri dan seorang anak laki-laki Muhammad Nasir, berusia 1,6 tahun. Nasir, suami dari Dian Daniati dan ayah dari Misyari Khadafi Arasyid itu, selama ini bekerja di sebuah perusahaan farmasi di Jakarta, menjadi korban saat jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat, belum lama ini.
Mobil yang ditumpangi oleh keluarga korban dibawa oleh sopir yang mengenakan seragam Lion Air. Karena menurut Cut Syazalisma, pihak maskapai sudah memberikan kepedulian, sampai pada mengantarkan jenazah tiba di kampung halaman.
"Kalau masalah jaminan pihak maskapai, sejauh ini terus mendampingi, membantu semua kebutuhan, sampai pemulangan jenazah dan keluarga korban hingga sampai ke bandara ini," jelas Cut Syazalisma yang merupakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan itu.