Senin 05 Nov 2018 22:41 WIB

Pengungsi Korban Likuifaksi Palu Kekurangan Air Bersih

Air sungai juga semakin sedikit bahkan dikhawatirkan kering dalam waktu dekat.

Red: Didi Purwadi
Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan untuk mengurangi trauma warga.
Foto: Mohammad Hamzah/Antara
Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan untuk mengurangi trauma warga.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ratusan pengungsi korban Gempa Palu yang menghuni tenda-tenda pengungsian di Kelurahan Petobo, Kota Palu, mengaku kekurangan air bersih. Pengungsi mengeluhkan kondisi pasokan air yang kurang lancar.

''Sekarang suplai air bersih kadang masuk kadang tidak. Biasa masuknya pagi, sore tidak masuk,'' kata Abdul Naim, salah seorang pengungsi yang juga Ketua RT 1/RW 5 Petobo di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, seperti dikutip dari Antara.

Nining, penghuni pengungsian lainnya, mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan sudah tiga hari ini tandon-tandon pengisian air sudah tidak lagi diisi seperti biasanya.

Nining mengatakan ada juga pelayanan air bersih, tapi penyalurannya langsung ke tenda-tenda. ''Itupun tidak rutin. Jadi, hanya sebagian yang terlayani,'' ujar ibu empat anak itu.