REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga penyiaran di Amerika Serikat, National Broadcasting Company (NBC) enggan menayangkan iklan kampanye Presiden Donald Trump karena dianggap menyebarkan paham rasialisme. Sebelumnya, lembaga penyiaran Cable News Network (CNN) sudah lebih dulu menolak menayangkan iklan tersebut.
Juru bicara bagian iklan NBC, Joe Benarroch mengatakan pilihan tak menanyangkan iklan itu diambil usai proses pengkajian dengan seluruh petinggi. Menurutnya, iklan itu cenderung berbahaya bagi persatuan Amerika. Ia khawatir menayangkan iklan tersebut bisa mendongkrak rasialisme.
"Setelah kami bahas lebih lanjut, kami sepakat iklan itu berisi materi sensitif dan diputuskan tak menayangkannya di seluruh media kami secepatnya," katanya dalam pernyataan resmi NBC seperti dilansir pada Selasa, (6/11).
Ia menyebut iklan itu bisa masuk kategori propaganda oleh Presiden Trump. Konten iklan berisi ribuan imigran yang menaiki kapal untuk menuju Amerika bersama Luis Bracamontes. Luis terkenal karena diganjar hukuman usai membunuh dua petugas polisi. Luis sendiri ialah imigran asal Meksiko yang tak terdata.
"(Partai) Demokrat membiarkan dia (Luis) masuk ke negara kita. Demokrat juga membiarkan dia tinggal dan pertanyaan berikutnya siapa lagi yang bakal Demokrat biarkan masuk ke negeri ini," ujarnya meniru ucapan konten iklan tersebut seolah menyalahkan partai lawan Trump.
Sementara itu, CNN memiliki alasan yang tak jauh beda dari NBC soal pelarangan tayangan iklan Trump. Dalam keterangan resmi di akun media sosial CNN disebutkan CNN tak ingin menyajikan konten berbau rasialis. Bahkan bila ada uang yang dibayarkan untuk penyajian iklan itu di CNN.
"CNN sudah jelas mengambil sikap bahwa dalam iklan ini masuk kategori rasis. Ketika ada kesempatan menayangkan iklan ini, kami tolak. Inilah faktanya," tulis CNN dalam akun media sosialnya.