Selasa 06 Nov 2018 05:53 WIB

Rusia-Cina Abstain Atas Sanksi PBB untuk Pemerkosa di Libya

Kedua negara itu berpendapat sanksi cukup dijatuhkan oleh pemerintah setempat

Rep: Rizky Suryarandika / Red: Nashih Nashrullah
Warga memilih meninggalkan Derna, Libya, setelah konflik menerpa wilayah tersebut. (ilustrasi)
Foto: EPA/Tarek Faramawy
Warga memilih meninggalkan Derna, Libya, setelah konflik menerpa wilayah tersebut. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA— Rusia dan Tingkok memilih tak mendukung resolusi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait penjatuhan sanksi terhadap pelaku perkosaan dan kekerasan seksual di Libya. 

Meski Rusia dan Tiongkok memilih abstain, tetapi kedua negara itu tak menggunakan hak vetonya untuk menghentikan sanksi itu.

Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia menuduh Belanda dan Swedia mencoba memenuhi agenda politik agar meningkatkan citra  dalam negeri. 

Kedua negara itu memang menekan kriteria sanksi baru. Nebenzia menyadari bahwa pencegahan kejahatan seksual di dua negara tersebut menjadi tanggungjawab pemerintah.