Selasa 06 Nov 2018 07:45 WIB

Rusia dan Ukraina Larang Penayangan Hunter Killer

Ada ketakutan kalau film menginspirasi bahwa Presiden Rusia bisa digulingkan.

Film Hunter Killer.
Foto: Lionsgate via AP
Film Hunter Killer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia dan Ukraina melarang penayangan perdana film thriller Hunter Killer. Pasalnya, film mengisahkan upaya tentara Amerika Serikat menyelamatkan Presiden Rusia dari percobaan kudeta.

Film yang dibintangi Gerard Butler dan Gary Oldman ini harusnya tayang perdana di bioskop-bioskop Rusia serta Ukraina pada Kamis malam. Namun tiba-tiba dibatalkan dengan alasan di luar tanggung jawab pihak bioskop di kedua negara tersebut, dilansir Hollywood Reporter.

Di Rusia, film ini gagal mendapatkan izin tayang dari kementerian kebudayaan, yang wajib diperlukan untuk penayangan film-film layar lebar. Distributor terpaksa menurunkan film ini dari layar-layar bioskop.

Pihak kementerian menyebut bahwa alasan pembatalan itu karena salinan Hunter Killer yang diserahkan pihak distributor memiliki kualitas buruk. Lalu salinan penggantinya terlambat diserahkan untuk diulas pihak kementerian tepat waktu.

Namun sejumlah pengamat menduga pelarangan film ini karena cerita Hunter Killer. Film yang dirilis pada Jumat pekan lalu di Amerika Serikat dan meraup pendapatan 6,7 juta dolar AS selama penayangan akhir pekan pertamanya, mengisahkan seorang komandan kapal selam Amerika (Gerard Butler) yang berupaya mencegah Perang Dunia III setelah Presiden Rusia disandera oleh menteri pertahanannya yang berkhianat.

Kisah film seperti ini dapat dianggap menyinggung di Rusia, menurut majalah daring independen Snob.ru. "Ada ketakutan bahwa film itu bisa membuat penonton berpikir presiden secara prinsip bisa digulingkan, dan itu tidak boleh terjadi," tulisnya.

Hal serupa disampaikan politisi oposisi Dmitry Gudkov yang menyebut kementerian tersebut kemungkinan mencekal Hunter Killer karena menampilkan skenario fiktif bahwa Presiden Vladimir Putin bisa dikudeta. Sebelumnya pada tahun ini, kementerian kebudayaan Rusia melarang penayangan The Death of Stalin karya Armando Iannuci karena mengolok-olok sejarah Uni Soviet.

Sementara itu Ukraina, yang memiliki hubungan buruk dengan Rusia sejak aneksasi Krimea pada 2014, juga melarang penayangan Hunter Killer dengan alasan berbeda. Film itu dijadwalkan tayang perdana pada 25 Oktober di negara tersebut. Kementerian kebudayaan setempat menolak memberikan izin penayangan kepada Hunter Killer karena film ini menggambarkan 'kekuatan militer Rusia'.   

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement