REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengumumkan pemenang operator tiga blok terminasi yang akan habis masa kontraknya pada 2022 mendatang. Tiga blok ini merupakan serangkaian dari empat blok yang memang akan habis masa kontraknya pada 2022 mendatang.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan Tiga blok yang sudah diputuskan yakni Coastal Plains and Pekanbaru (CPP), Blok Tarakan, dan Blok Tungkal. Satu blok lagi belum diumumkan pada pengumuman lelang tahap ini sebab masih dalam tahap evaluasi.
Blok Pertama, Pemerintah memutuskan Blok CPP diberikan kepada Bumi Siak Pusako 100 persen. Sebelumnya, blok ini dioperasikan bersama oleh PT Bumi Siak Pusako dengan PT Pertamina (Persero).
Bumi Siak Pusako akan mendapatkan hak kelola Blok CPP selama 20 tahun setelah kontrak berakhir. Kontrak Blok CPP akan berakhir 8 Agustus 2022.
"Ini karena BUMD jadi pemerintah juga memutuskan untuk Bumi Siak Pusako bisa mengelola ini 100 persen," ujar Arcandra di Kementerian ESDM, Senin (5/11) malam.
Di Blok CPP, Bumi Siak Pusako wajib membayar bonus tanda tangan 10 juta dolar, dan komitmen kerja pasti sebesar 130 juta dolar. Menurut Arcandra bonus tanda tangan dan komitmen pasti blok ini diputuskan paling besar setelah divaluasi dengan formula perhitungan yang berlaku.
Kedua, Blok Tarakan. Pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Tarakan ke PT Medco E&P Tarakan. Perusahaan ini mendapatkan hak kelola 100 persen.
Medco memang sudah menjadi kontraktor existing dari Blok Ini. Hanya saja kata Arcandra kali ini, Medco perlu membuka penawaran kepada pemerintah daerah untuk bisa terlibat mengelola Blok ini.
"Medco wajib menawarkan 10 persen hak kelolanya kepada pemerintah daerah. Bonus tanda tangan blok ini sebesar 1,5 juta dolar dan komitmen kerja pasti lima tahun pertamanya 35,5 juta dolar," ujar Arcandra.
Sementara itu, Blok Tungkal diserahkan kepada Montd'or Oil Tungkal sebesar 70 persen dan Fuel-X Tungkal Ltd 30 persen. Keduanya wajib menawarkan 10 persen hak kelola ke BUMD setempat. Bonus tanda tangan blok ini ditetapkan sebesar 2,45 juta dolar AS dan komitmen kerja pasti lima tahun pertamanya sebesar 13,23 juta dolar AS.
Sementara itu satu blok yang habis 2022 lainnya yakni Sengkang belum diputuskan nasibnya. Padahal, akhir Agustus lalu, Kementerian ESDM telah memutuskan Blok Sengkang diserahkan kepada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd. Blok ini habis 23 Oktober 2022.