REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Manajemen Ducati Corse dianggap gagal mengelola dua pembalap utamanya, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo di GP Sepang, Malaysia akhir pekan lalu. Kegagalan penyembuhan Lorenzo hingga harus absen empat balapan berturut-turut salah satu faktornya.
Pengamat MotoGP sekaligus jurnalis Motorsport, Oriol Puigdemont, mengatakan, Lorenzo terlampau melewati batas di babak kualifikasi Jumat, dua hari sebelum balapan. Itu terjadi sembilan hari setelah juara dunia tiga kali itu menjalani artroskopi pergelangan tangan kirinya.
"Lorenzo sejak awal sudah jelas tampak tak sehat, dan dia mengakhiri sesi latihan kedua lima detik lebih lambat dari biasanya," kata Puigdemont, dilansir dari Autosport, Selasa (6/11).
(baca juga: Klopp Yakin Liverpool Kuasai Grup C Bila Kalahkan Red Star)
Lorenzo tetap bersikeras ingin mencoba kembali Sabtu pagi, kemudian menyerahkan desmosedicinya ke pembalap kedua, Michele Pirro. Sebelumnya Ducati padahal berencana kembali menyerahkan posisi tersebut kepada Alvaro Bautista yang tampil memukau dengan finis keempat di Philip Island.
"Entah bagaimana Ducati mengantisipasi ini semua," kata Puigdemont.
Fakta bahwa Lorenzo memutuskan menunggu sehari lagi untuk mencoba latihan menimbulkan spekulasi banyak pihak. Ducati dinilai sedikit 'memaksa' Lorenzo, sebab sudah terlalu banyak melewatkan kesempatan untuk balapan.
Lorenzo selama ini menjadi pembalap pertama dengan gaji tertinggi dibanding rekan setimnya Andrea Dovizioso.