REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp sudah memastikan penyerang sayap Xherdan Shaqiri tidak akan ikut rombongan untuk melawat ke markas Red Star Belgrade tengah pekan ini. Klopp telah membaca situasi politik di negara-negara pecahan Yugoslavia itu.
Klopp merasa Shaqiri berpotensi memanaskan iklim politik luar negeri di Serbia andai ikut bermain di Rajko Mitić Stadium, Rabu (7/11) dini hari WIB nanti.
"Kami tidak ingin kehadiran Liverpool membawa pesan politik. Liverpool datang untuk sepak bola. Kami telah membaca situasi, Shaqiri tidak diterima di Belgrade," kata Klopp, dikutip dari AS, Selasa (6/11).
Shaqiri menjadi perbincangan negara pecahan Yugoslavia yang didominasi oleh warga negara Serbia saat Serbia bertemu Swiss di Piala Dunia 2018 Rusia. Pemain 26 tahun itu melakukan selebrasi dengan menyilangkan tangan yang berarti lambang elang Kosovo, negeri kelahiran Shaqiri. Di Piala Dunia 2018, pemain bintang timnas Swiss itu menyampaikan pesan kemerdekaan buat Kosovo yang berisikan ras Albania.
Klopp menegaskan sikap kepada anak asuhnya itu karena ia ingin menjaga harmonisasi Liverpool pada pertandingan tandang ke Belgrade. Klopp yakin Shaqiri paham keputusan klub.
Pelatih asal Jerman tersebut mengatakan, Liverpool serius mengejar gelar juara Liga Champions musim ini. Ia tidak ingin semua pemain Liverpool terganggu isu miring atau sanksi dari UEFA karena masalah politik. "Saya benar-benar ingin Liverpool tenang tampil di Belgrade," ujar Klopp.