REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY sebagai lembaga kemanusiaan global tidak hanya peduli dengan isu nasional maupun internasional melainkan juga isu lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini dibuktikan dengan program unggulannya yang dilakukan di Gunungkidul yakni wakaf sumur dan dropping air untuk masalah kekeringan di Gunungkidul.
“Alhamdulillah, sampai Oktober 2018 ACT DIY ada sebanyak 15 titik wakaf sumur berupa sumur bor yang dibangun oleh Global Wakaf-ACT DIY sebagai solusi jangka panjang mengatasi kekeringan. Harapannya program-program semacam ini dapat lebih maksimal dengan sinergi bersama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,” kata Kepala Cabang ACT DIY Agyus Budi Haryadi dalam audiensi dengan Bupati Gunungkidul beserta jajaran Pemkab Gunungkidul, Selasa (6/12).
Meskipun sejak semalam beberapa titik di Gunungkidul tengah diguyur hujan contohnya di Kecamatan Girisubo, akan tetapi hujan yang baru sekali ini belum dapat mengisi sumber-sumber mata air yang telah mengering. “Kita perlu memutus permasalahan kekeringan tahunan yang melanda Gunungkidul,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/12).
Sementara itu Bupati Gunungkidul Badingah, mengucapkan terima kasih kepada ACT yang turut membantu permasalahan kekeringan di Gunungkidul. "Terima kasih atas program dari ACT yang berupa sumur bor, dropping air bersih dan lain-lain, harapan kami semoga ACT bersama Pemerintah Gunungkidul dapat bersama-sama menyejahterakan masyarakat Gunungkidul dan melakukan program secara berkelanjutan,” ujarnya.