REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso ikut angkat bicara terkait pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto terkait 'tampang Boyolali'. Menurutnya, pernyataan Prabowo tersebut adalah bentuk ungkapan sayang Prabowo ke masyarakat Boyolali.
"Itu bahasa interaktif, kadang-kadang tentara itu dengan bahasa-bahasa gitu sebenarnya sayang gitu loh, diperhatikan," tutur Djoko di Jakarta, Selasa (6/11).
Djoko menyebut, Prabowo siap meminta maaf atas pernyataannya tersebut jika dirasa menyinggung. Namun, ia menilai tidak ada yang salah dari analogi yang digunakan Prabowo. Menurutnya, hal tersebut tergantung dari sudut pandang mana orang tersebut melihatnya.
"Kalau dari pergaulan, ya biasa-biasa saja," ujarnya.
Mantan panglima TNI tersebut menuding isu 'tampang Boyolali' sengaja ada yang memolitisasi. Menurutnya, hal yang wajar jika segala sesuatu dipolitisasi pada tahun politik.
"Ini tahun politik, semuanya dipolitisasi," ungkapnya.
Prabowo Subianto tidak menyangka ucapannya terkait 'tampang Boyolali' beberapa waktu lalu dipersoalkan banyak pihak, bahkan hingga ke proses hukum. Padahal, kata Prabowo, pernyataannya itu hanya bercanda.
"Saya bingung kalau ucapan bercanda dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan," kata Prabowo saat menghadiri deklarasi Komando Ulama untuk Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi), di Jakarta, Ahad (4/11).
Namun, dia menyadari, saat ini adalah tahun politik sehingga ucapannya dalam kesempatan apa pun akan disorot masyarakat. Prabowo mengaku, akan lebih berhati-hati dalam berbicara, terutama banyak acara yang disorot oleh media massa.
"Jadi, omongan bercanda sekarang harus dibatasi. Jadi, saya bingung mau bicara apa, tapi saudara sudah mengerti," ujarnya pula.
Prabowo menyebutkan, sebuah pernyataan viral karena menyebut ‘tampang Boyolali’ pada peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10) lalu. Pidato tersebut terekam dalam sebuah video dan kemudian viral di Youtube pada Kamis (1/11).
Prabowo mengatakan, "Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang orang Boyolali ini."
Setelah video itu viral dan menyebar di media sosial, seorang warga bernama Dakun yang mengaku merupakan warga Boyolali kemudian melaporkan Prabowo Subianto ke pihak Polda Metro Jaya. Dakun didampingi kuasa hukumnya, Muannas Aladid.