Selasa 06 Nov 2018 16:35 WIB

Pemerintah Rencanakan MRT Fase Dua Sampai Ancol

Ground breaking dimulai pada Desember.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo saat mencoba menaiki kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa (6/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo saat mencoba menaiki kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini merencanakan mass rapid transit (MRT) fase dua akan diperpanjang sampai Ancol. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Arahan beliau sangat menantang. Beliau (Jokowi) ingin akhir tahun ini kita sudah mulai (membangun MRT) ke Stasiun Kota dan setelah itu dimungkinkan bisa ke Ancol atau ke Stadion BMW," kata Budi usai mendampingi presiden melakukan uji coba di Stasiun MRT Bundatan Hotel Indonesia (HI), Selasa (6/11). 

Semula, rencana pembangunan MRT fase dua hanya dari Stasiun Bundaran HI hingga Kampung Bandan. Hanya saja, Budi menegaskan saat ini pemerintah kemungkinan akan memperpanjang hingga Ancol. 

Meskipun MRT fase dua diperpanjang, Budi memastikan ground breaking tidak akan melewati rencana. "Kita ground breaking Desember, (pembangunan) sekitar selama tiga tahun," ujar Budi. 

photo
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar (kanan) saat tiba untuk meninjau kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa (6/11).

Budi menjelaskan untuk membangun MRT hingga fase II membutuhkan pinjaman dari Japan International Agency (JICA) sekitar Rp 20 triliun. Budi menambahkan jika pembangunan MRT fase dua bertambah hingga Ancol maka akan ada penambahan dana yang dibutuhkan. 

"Ada tambahan mungkin sekitar Rp 10 triliun lagi. (Tambahan) panjang lintasannya sekitar sembilan kilometer," tutur Budi.

Hanya saja Budi belum bisa merinci dana tambahan sekitar Rp 10 triliun akan didapatkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) atau tidak. Dia memastikan hal tersebut masih akan dibahas lebih lanjut. 

Budi menuturkan perluasan pembanguanan MRT fase dua dikarenakan kebutuhan masayarakat dalam lalu lintas. "Karena kita lihat kebangkitan lalu lintas itu dari Ancol dan dari Priok, itu akan besar sekali," jelas Budi. 

Sebelumnya, Jokowi bersama Budi mencoba menggunakan MRT Jakarta dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus dan kembali lagi ke Stasiun Bundaran HI, Selasa (6/11). Jokowi mengharapkan MRT nantinya akan terintegrasi dengan light rail transit/ (LRT), kereta bandara, Transjakarta, kopaja, dan angkot. 

"Semua integrasi akan mengurangi kemacetan dan mobil pribadi di Jabodetabek, dibarengi electronic road pricing (ERP)," ujar Jokowi. 

Jokowi memastikan nantinya setelah beroperasi, tarif MRT fase satu (Bunderan HI-Lebak Bulus) sebesar delapan sampai sembilan ribu rupiah. Jokowi mengharapkan nantinya kota-kota lain juga bisa memulai kemajuan trasnportasi tak hanya Jakarta namun juga palembang, Bandung, dan Medan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement