REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain timnas U-19 Witan Sulaeman optimistis timnas senior mampu memutus mimpi buruk dengan menjuarai Piala AFF 2018. Indonesia akan menjalani pertandingan perdana melawan timnas Singapura di Singapura, Jumat (9/11).
"Untuk saat ini saya optimistis timnas senior bisa menjadi juara," kata pemain binaan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta, Selasa (6/11).
Harapan salah satu pemain yang bersinar pada kejuaraan Piala Asia U-19 2018 itu bukan tanpa alasan. Witan menilai timnas senior yang saat ini dilatih oleh Bima Sakti diperkuat pemain-pemain terbaik dan secara kualitas tidak kalah dengan tim calon lawan yang bakal dihadapi.
Witan menilai sudah saatnya timnas mengakhiri kesulitan yang selama ini dihadapi terutama di pertandingan final. Timnas senior selama tampil di kejuaraan dua tahunan ini hanya puas lima kali menjadi runner-up termasuk saat Indonesia menjadi tuan rumah.
"Saat ini masyarakat sepak bola Indonesia mempunyai keinginan yang sama. Begitu juga dengan saya. Semoga tahun ini timnas bisa meraih hasil terbaik," kata pemain kelas 12 SKO Ragunan itu.
Timnas senior Indonesia pada Piala AFF 2018 tergabung di Grup B bersama dengan Thailand, Singapura, Filipina, dan Timor Leste. Adapun sistem pertandingan tidak menggunakan home tournament, namun dengan menggunakan sistem home away.
Indonesia akan mengawali pertandingan melawan tuan rumah Singapura, Jumat (9/11). Alberto Goncalves dan kawan-kawan sesuai dengan jadwal bertolak menuju Negeri Singa hari ini. Ada 23 pemain yang dibawa oleh pelatih Bima Sakti.
Setelah tandang ke Singapura, timnas Garuda akan menjamu Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 13 November. Selanjutnya tim Merah Putih kembali tandang dengan menantang tuan rumah Thailand, 19 November nanti.
Untuk pertandingan terakhir fase penyisihan, skuat Garuda akan menjamu Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 25 November. Filipina datang dengan percaya diri penuh karena saat ini mendapatkan sentuhan pelatih kelas dunia, Sven-Göran Eriksson.