REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) berencana melakukan uji coba rekayasa pengalihan arus lalu lintas di kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada akhir November ini. Kadishub DIY, Sigit Sapto Raharjo, mengatakan hal tersebut tidak akan mengganggu jalur wisata di Kota Yogyakarta.
Ia mengungkapkan, dengan dilakukannya uji coba, tentu segala kemungkinan telah diperhitungkan. Termasuk dengan jalur wisata di Yogyakarta. Pihaknya pun telah menyiapkan jalur alternatif, di mana jalur tersebut masih dalam pembahasan.
"Jalur wisata enggak ada terganggunya. Misalnya, arahnya kalau dulu dia ke selatan lewatnya di Jalan Mataram, sekarang lewatnya di Jalan Bhayangkara," kata Sigit, kepada Republika.co.id, Selasa (06/11).
Pihaknya juga akan menyiapkan kantong-kantong parkir di kawasan Malioboro. Hal ini dilakukan guna menunjang wisata di Yogyakarta. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan jalur di sirip-sirip kawasan Malioboro.
Sehingga, nantinya pengendara harus melintas di sirip-sirip tersebut, dan kendaraan yang dapat melintasi Malioboro hanya kendaraan umum dan transportasi tradisional seperti andong, becak kayuh, serta sepeda kayuh
Namun, hal ini belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, pihaknya kemungkinan baru akan melakukan kajian pada 2019.
"Kita harus menyiapkan lahan-lahan parkir di Malioboro. Kedua, menyiapkan jalur sirip-sirip seperti Jalan Suryatmajan, Jalan Perwakilan. Itu kan gak bisa dilakukan dua arah. Inilah yang akan dilakukan studi oleh (Dishub) Kota (Yogyakarta). Kemungkinan 2019 baru dilakukan studi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penertiban terhadap kendaraan yang parkir di badan jalan.
"Saya tidak ingin ada bus parkir di depan jalan. Selama ini kan mereka kalau parkir di tempat oleh-oleh kan parkir di badan jalan. Kita akan mencoba mengarahkan bus-bus. Kalau arahnya dari barat bisa parkir di Jalan Ngabean atau Jalan Senopati. Kalau dari utara parkirnya di Jalan Abu Bakar Ali," ujarnya.