REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proses penyelesaian atau pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta sudah mencapai 95 sampai 97 persen. Sebelum siap beroperasi, Budi mengatakan kontraktor akan melakukan tes atau uji coba untuk mengamati pengoperasiannya. 

Dia menjelaskan pada tahap awa pengoperasiannya nanti akan beroperasi sepanjang 16 kilometer. "Kita harapkan (beroperasi) Februari atau Maret 2018," kata Budi di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Selasa (6/11). 

Budi menjelaskan nantinya MRT akan melakukan uji coba sendiri pada Januari 2018 sebelum dioperasikan. Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan uji coba operasional dengan pengaturan head way tertentu.

Dia mengakui sudah mencoba menaiki MRT sejak semalam (5/11) sebelum hari ini (6/11) mendampingi Presiden Joko Widodo mencoba trasnortasi baru di Jakarta tersebut. "Saya pikir kualifikasinya bagus sekali. Saya 15 menit berdiri nggak gerak jadi sangat stabil. Persiapannya baik," jelas Budi. 

Presiden Joko Widodo saat mencoba menaiki kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa (6/11).

Budi memastikan pembangunan MRT akan dimaksimalkan di Jakarta terlebih dahulu. Sementara di kota lain, lanjut Budi, akan diutamakan dibangun light rail transit (LRT) terlebih dahulu. 

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim memastikan Jokowi mengapresiasi penegrjaan MRT yang sudah dilakukan saat ini. "Desain stasiunnya, keretanya, yang dibilang bagus kereta yang mulus kita sangat bangga ya," ujar Silvia. 

Silvia menuturkan, presiden memberikan instruksi saat ini harus dilakukan sosialiasi kepada masyarakat bagaimana MRT bisa digunakan dengan baik. Dia mengatakan pemerintah mengharapkan MRT dapat mengubah gaya hidup masyarakat untuk berpindah ke transportasi umum. 

Baca juga, Jokowi Tinjau Proyek MRT

Ikuti Whatsapp Channel Republika