REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) menggelar konferensi pers menanggapi pernyataan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' yang menuai polemik. Terkait hal tersebut Juru Bicara BPN Ferry Juliantono mengimbau kepada warga Boyolali untuk tidak terpancing atas isu tersebut.
"Kami meminta semua pihak, kepada masyarakat secara umum dan masyarakat Boyolali supaya mendengar klarifikasi ini agar tidak terpancing suasana yang tidak baik," kata Ferry di Jakarta, Selasa (6/11).
Terkait pernyataan Prabowo pada saat bertandang ke Boyolali tersebut ia mengaku memiliki rekaman lengkap sambutan Prabowo. Ia justru menyayangkan adanya pihak-pihak yang sengaja mengedit seolah-olah Prabowo menggulirkan isu primordialisme.
"Ketika potongan yang diedit sepihak itu dijadikan sumber pengetahuan dan sumber informasi dan kemudian digunakan dalam hal ini bupati Boyolali," ujarnya.
Ia juga menyayangkan pernyataan Bupati Boyolali Seno Samodro yang dinilai mengandung ujaran kebencian. Ia mengaku memiliki bukti cukup untuk memproses hukum bupati Boyolali tersebut.
"Jadi ada bukti selain pidato boyolali ada spanduk tulisan-tulisan yang sangat tendesius dan berisi ujaran kebencian yang luar biasa," tuturnya.