REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa otomotif Jepang, Toyota, membukukan laba bersih 16 persen pada September atau enam bulan pertama tahun fiskal 2018, ditopang penjualan global yang stabil serta pemangkasan biaya.
Dilansir AFP, Selasa, pabrikan pembuat Camry dan Prius itu merevisi perkiraan laba bersih menjadi 2,3 triliun yen (20,3 miliar dolar AS atau Rp 300,9 triliun), dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,12 triliun yen untuk tahun fiskal yang akan berakhir pada Maret 2019.
Kendati demikian, jika perusahaan mencapai perkiraan itu, laba Toyota masih lebih rendah dari rekor 2,49 triliun yen yang diraih pada tahun fiskal sebelumnya. Periode April-September, laba Toyota naik 16 persen menjadi 1,24 triliun yen, mengalahkan prediksi para analis sebesar 10 persen.
Adapun penjualan Toyota pada semester pertama juga meningkat 3,4 persen menjadi 14,7 triliun yen. Managing officer senior, Masayoshi Shirayanagi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan "terus mengalami kemajuan" dalam upaya mereka untuk memangkas biaya, demikian AFP.