REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengacara kondang Ihza & Ihza Law Firm Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak ada masalah dengan posisinya sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 di satu sisi, sekaligus menjadi pengacara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di sisi lain.
Pernyataan Yusril tersebut menanggapi tuntutan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin yang memintanya mundur sebagai pengacara HTI. "Tidak masalah. Dalam perkara HTI yang kami gugat adalah Menkumham, bukan presiden RI,\" kata Yusril, Selasa (6/11).
Apalagi menurut dia, tugasnya sebagai pengacara HTI sudah hampir selesai karena saat ini kasus HTI tinggal menunggu putusan Mahkamah Agung, sehingga tidak ada lagi perkara dan proses persidangan.
Dan dalam etika profesi advokat, kata Yusril, pengacara tidak bisa begitu saja mundur, karena ada kode etik yang dimiliki advokat.