Rabu 07 Nov 2018 06:37 WIB

Pembangunan JPM Tanah Abang Ditargetkan Selesai Pekan Ini

Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Tanah Abang ditargetkan selesai 9 November.

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Pembangunan skybridge di Tanah Abang, Jakarta
Foto: Republika/Flori Sidebang
Pembangunan skybridge di Tanah Abang, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelesaian jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau sebelumnya disebut skybridge di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, molor dari target awal 15 Oktober dan peresmian 31 Oktober. Direktur Utama (Dirut) PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan fasilitas tersebut baru akan selesai 9 November.

"Tanggal 9 itu target penyelesaian kita dari Sarana Jaya. Itu target. Target tanggal 9 hingga 10 November ini bisa kita selesaikan," kata Yoory ketika dihubungi wartawan, Rabu (7/11).

Yoory menjelaskan, hingga saat ini JPM yang dibangun baru mencapai 92 persen. Untuk mempercepat penyelesaian, PD Sarana Jaya menambahkan jumlah pekerja hingga 30 orang. Keterlambatan ini disinyalir terjadi karena sempitnya lahan kerja. Seperti diketahui, Jalan Jatibaru bukan lahan kosong. Masih banyak orang lalu lalang dan pedagang yang berjualan di area tersebut.

Selain itu, sempat terjadi perubahan desain dari yang awalnya terpisah (split). Setelah melihat di lapangan, PD Sarana Jaya merasa perlu meningkatkan keamanan dengan menambahkan pondasi yang lebih kokoh. Begitu dilakukan penggalian lebih dalam, yakni 1,5 meter, banyak ditemukan kabel utilitas di bawahnya. Hal ini harus dirapikan terlebih dahulu. 

"Jadi memang pesan Pak Gubernur boleh cepat tapi tetap memperhatikan keamanan. Pesan Pak Gubernur begitu," ujar Yoory.

Yoory tak membantah keterlambatan ini juga terjadi karena miskoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Meski berjalan baik, PT KAI sangat memperhatikab kenyamanan dan keamanan penumpang kereta api. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dikoordinasikan untuk mencari solusi terbaik.

Ia mengatakan, rencananya lara pejalan kaki akan masuk ke JPM melalui Lantai 2 Stasiun Tanah Abang. Mereka bisa turun apabila akan berganti moda transportasi. Ia memastikan, nantinya tidak ada lagi pejalan kaki di Jalan Jatibaru.

Pembangunan JPM Tanah Abang dimulai 3 Agustus 2018. Menurut Yoory, fasilitas itu akan memberikan wajah baru di kawasan Sentra Primer Tanah Abang yang merupakan sentral perdagangan terbesar di Asia Tenggara.

Per tanggal 5 November, konstruksi telah selesai dipasang. PD Sarana Jaya masih perlu melakukan proses akhir berupa pengecatan dan pemasangan aksesoris lainnya. Yoory menjelaskan, JPM ini dipastikan terintegrasi dengan Pasar Blok G dan F yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya, Stasiun Kereta Api Tanah Abang yang dikelola PT KAI dan Halte Transjakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement