Rabu 07 Nov 2018 08:29 WIB

Donald Trump dan Kemungkinan Sejarah Baru Pemilu AS

Posisi Donald Trump diperkirakan terancam ada pilpres AS mendatang.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID 

Oleh: Lintar Satria, Kamran Dikarma, Fira Nursyabani

Pemilihan paruh waktu anggota Kongres, Senat, dan gubernur Amerika Serikat (AS) yang digelar Selasa (6/11) memiliki potensi mencetak beberapa sejarah baru. Banyak para kandidat dalam pemilihan ini yang berasal dari kelompok minoritas. 

Beberapa potensi sejarah yang dapat dicetak antara lain dua perempuan Muslim pertama yang duduk di kursi Kongres AS. Rashida Tlaib dan Ihan Omar masing-masing mewakili Michigan dan Minnesota. 

Jika terpilih, Omar juga akan menjadi anggota Kongres AS pertama yang memakai hijab. Ia pun akan menjadi warga AS keturunan Somalia pertama yang terpilih masuk Kongres. Sementara, Tlaib akan menjadi warga AS keturunan Palestina pertama yang akan duduk di kursi Kongres.

Stacey Abrams yang didukung oleh selebritas papan atas, Oprah Winfrey, juga dapat mencetak sejarah. Jika terpilih sebagai gubernur Negara Bagian Georgia, Abrams akan menjadi gubernur perempuan Afrika-Amerika pertama dalam sejarah AS. 

photo
Rashida Tlaib (tengah), politikus Muslim Amerika Serikat yang akan bersaing pada pemilu sela Amerika.

Paulette Jordan juga akan mencatatkan sejarah sebagai gubernur perempuan suku asli Indian jika memenangkan pemilihan di Idaho. Dua perempuan suku asli Indian lainnya, Sharice Davids dan Deb Haaland, juga berpotensi mencatatkan sejarah. Mereka maju untuk mendapatkan kursi di Kongres mewakili Kansas dan New Mexico. 

Ada empat perempuan yang bersaing untuk mendapatkan kursi gubernur tahun ini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada Jordan di Idaho dan Abrams di Georgia. Selain itu, ada Janet Mills yang juga bersaing meraih kursi gubernur di Maine dan Kristi Noem di South Dakota. 

Alexandria Ocasio-Cortez akan menjadi perempuan termuda yang pernah duduk di kursi Kongres jika ia terpilih. Ocasio-Cortez yang baru berusia 28 tahun dapat mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Elise Stefanik yang berusia 30 tahun ketika terpilih menjadi anggota Kongres pada tahun 2014 lalu.

Dua kandidat dari partai Republik, Pearl Kim dari Pennsylvania dan Young Kim dari California, juga berpotensi mencatatkan sejarah sebagai perempuan keturunan Korea pertama yang menjadi anggota Kongres. Partai Demokrat juga memiliki kandidat keturunan Korea, yakni Andy Kim. 

Veronica Escobar dan Sylvia Garcia dapat memecahkan rekor sebagai perempuan keturunan Amerika Latin pertama yang maju ke pemilihan Kongres dari Texas. Sebelumnya, Texas tidak pernah mengirimkan perempuan Latin untuk duduk di kursi Kongres. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement