REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Otoritas Umum Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan (PME) mengeluarkan kode merah peringatan cuaca di Kerajaan Arab Saudi (KSA). Saat pembersihan selesai dilakukan pascahujan lebat di Arab Saudi, PME memperkirakan hujan lebat akan terjadi pada Rabu (7/11).
Dilansir di Arab News pada Selasa (6/11), PME memeringatkan kondisi cuaca badai petir dan badai debu terjadi di wilayah timur, termasuk Hafr Albatin, Alkhafhi, dan kota-kota lainnya. Kondisi itu akan berlangsung hingga Jumat (9/11) waktu setempat.
PME menduga guntur dan hujan terjadi di Provinsi Timur, Riyadh, Qassim, Aljouf, Tabuk, dan beberapa bagian kota Hail di barat laut. Bahkan, kemungkinan salju turun di daerah ketinggian.
Selain itu, diperkirakan akan ada badai petir di Najran, Jazan, Asir, Baha, dan wilayah Makkah, termasuk daerah pesisir dengan jarak pandang terbatas karena badai debu. PME memperkirakan kabut sepanjang malam terjadi di seluruh wilayah Kerajaan, kecuali di pantai.
Sebanyak 10 daerah terdampak hujan deras yang dimulai pekan lalu. Hujan menerjang daerah di Jazan dan sekitarnya pada Senin. PME mendesak masyarakat menghindari lembah dan mewaspadai air permukaan.
Perusahaan Listrik Saudi meminta maaf kepada penduduk di Rafhaa karena pemadaman listrik dan gangguan pasokan listrik yang disebabkan cuaca buruk. Jeddah Municipality membuang 123 ribu meter kubik air permukaan setelah hujan lebat. Air dibersihkan dari lebih dari 400 lokasi, termasuk 248 jalan utama dan 150 jalan layanan.
Di Kuwait, banjir dan hujan lebat menutup kantor-kantor pemerintah, sekolah-sekolah, dan bursa saham utama. Hujan mulai pada Senin malam dan berlanjut hingga Selasa dini hari.