Rabu 07 Nov 2018 11:56 WIB

Perjalanan Rashida Tlaib Jadi Muslimah Pertama di Kongres AS

Rashida merupakan imigran keturunan Palestina.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Rashida Tlaib.
Foto: AP
Rashida Tlaib.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Rashida Tlaib dari Partai Demokrat akan menjadi Muslimah pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, setelah memenangkan pemilu sela pada Selasa (6/11) malam. Tlaib berhasil meraih posisi yang baik di distrik Michigan yang sangat besar, yang terdiri dari Detroit dan daerah sekitarnya.

Dilansir USA Today, Tlaib adalah anak tertua dari 14 bersaudara yang lahir dari orang tua imigran Palestina. Ayahnya, yang lahir dekat Yerusalem, bekerja di jalur perakitan di pabrik Ford Motor Co.

Tlaib lahir dan dibesarkan di Detroit. Dia belajar di sekolah umum Detroit dan lulus dari SMA Southwestern.

Ia kemudian melanjutkan sekolahnya untuk mendapatkan gelar sarjana dari Wayne State University di Detroit, dan gelar sarjana hukumnya dari Western Michigan University. Setelah menikah, Tlaib dan suaminya, Fayez Tlaib, memiliki dua putra.

Tlaib sebelumnya telah membuat sejarah pada 2008 dengan menjadi Muslimah yang terpilih sebagai anggota legislatif di Negara Bagian Michigan. Dengan demikian ia menjadi Muslimah kedua yang pernah terpilih menjadi anggota legislatif negara bagian di mana pun di AS.

Dia menjabat selama tiga periode dan menjadi pemimpin Partai Demokrat untuk Appropriations Committee. Setelah menjalani tiga periode di lembaga legislatif, Tlaib tidak dapat mencalonkan diri lagi untuk posisi tersebut.

Dia kemudian bekerja sebagai pengacara dan mengadvokasi perusahaan nirlaba Sugar Law Center for Economic and Social Justice di Detroit. Tlaib juga bekerja untuk memerangi sikap anti-Arab dan anti-Muslim fanatik.

Ia menentang keringanan pajak untuk miliarder dan perusahaan-perusahaan kaya dan memaksa negara untuk mengembalikan uang jutaan dolar ke ribuan orang yang tertipu oleh tunjangan pengangguran. Tlaib juga mengkampanyekan setop pembuangan bahan kimia beracun ke Sungai Detroit.

Tlaib bersama sekelompok perempuan telah menuduh mantan direktur American-Arab Anti-Discrimination Committee di Michigan, Imad Hamad, terlibat dalam pelecehan seksual. Hamad, yang telah menghabiskan waktu 17 tahun dengan kelompok hak-hak sipil Arab-Amerika terbesar di AS itu, pensiun pada 2013 setelah tekanan kuat untuk mengundurkan diri karena tuduhan pelecehan.

"Saya lega bahwa Imad tidak akan berada dalam posisi di mana dia mungkin akan menyakiti lebih banyak perempuan," kata Tlaib kepada Detroit Free Press pada November 2013.

Tlaib berasal dari sayap progresif Partai Demokrat, yang pemimpinnya di Kongres termasuk Bernie Sanders, Elizabeth Warren, dan Kamala Harris.

Kelompok-kelompok progresif yang mendukungnya adalah Democracy for America, People for Bernie, Our Revolution, the Progressive Change Campaign Committee, dan Greater Detroit Democratic Socialists of America.

Tlaib, dalam biografi kampanyenya, mengatakan dia fokus untuk mengumpulkan dana bagi pendidikan, kesehatan gratis, program sekolah untuk anak-anak, dan program gizi Meals on Wheels untuk manula. Dia juga menulis tentang hukum untuk melindungi konsumen dari penipuan pajak dan untuk menghentikan pencurian besi tua dari properti pribadi di Detroit.

Perempuan berusia 41 tahun itu menghadapi David Dudenhoefer dari Partai Republik dalam pemilu sela tahun ini. Dudenhoefer sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri, tetapi dia tetap menjadi write-in candidate atau kandidat yang namanya tidak tertulis di surat suara.

Meskipun belum pernah ada perempuan Muslim yang berada di Kongres, saat ini sudah ada dua pria Muslim yang bertugas di House of Representatives, yaitu Keith Ellison dan Andre Carson dari Partai Demokrat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement