REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Alexandria Ocasio-Cortez terpilih sebagai anggota kongres Amerika Serikat (AS) mewakili distrik 14 New York. Ia menjadi perempuan termuda yang terpilih sebagai anggota kongres.
Dilansir huffpost, Rabu (7/11), perempuan berusia 29 tahun itu menjadi berita utama secara nasional pada Juni. Ia secara tak terduga mengalahkan Joe Crowley dalam pemilihan pendahuluan Demokrat.
Pada Selasa (6/11), Ocasio-Cortez dengan mudah mengalahkan kandidat Republik Anthony Pappas, seorang profesor Universitas St. John.
"Ini terjadi karena orang-orang memiliki kesadaran kolektif. Bahwa semua tindakan kita, kuat, berharga, dan mampu bertahan dari perubahan," kata Ocasio-Cortez dalam pidato kemenangannya Selasa malam.
Dalam pidato kemenangan itu, Ocasio-Cortez juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dirinya seperti keluarga, donatur, dreamer, dan pihak lainnya.
"Ini bukan kampanye atau Hari Pemilihan, tetapi sebuah gerakan untuk keadilan sosial, ekonomi, dan rasial," katanya.
Kandidat millenial itu berasal dari keturunan Puerto Rico dan Bronxite. Ia pernah bekerja sebagai bartender beberapa bulan sebelum memenangkan jabatan utamanya. Sebelumnya ia tidak pernah memegang jabatan politik. Dia mengumpulkan dukungan dari pendukung mantan Presiden Barack Obama untuk pemilihan umum.
"Distrik kami terdiri dari orang-orang kulit hitam, kelas pekerja, sangat imigran - dan belum memiliki perwakilan yang kami butuhkan,” kata Ocasio-Cortez kepada HuffPost pada Juni. Distriknya, yang mencakup bagian Bronx dan Queens, adalah salah satu yang paling beragam di negara itu.
Ocasio-Cortez mengusung program kesehatan untuk semua, jaminan pekerjaan federal dan penghapusan Imigrasi serta Penegakan Bea Cukai. Sejak kemenangan utamanya, Ocasio-Cortez telah diserang oleh pakar media yang berhaluan kanan, termasuk editor Daily Caller yang menyebutnya "garis populis,".
Ocasio-Cortez adalah salah satu dari beberapa wanita yang membuat sejarah pada pemilu kali ini. Rashida Tlaib dari distrik Michigan dan Ilhan Omar dari Minnesota menjadi wanita muslim pertama di kongres. Sementara itu, Ayanna Pressley dari distrik Massachusetts, juga mengukir sejarah dengan menjadi perempuan kulit hitam pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres dari Massachusetts.
“Alexandria, Ilhan, Ayanna. Saya suka nama-nama ini! Ya, kamu harus belajar bagaimana menyebut nama kami," kata Tlaib pada pertemuan puncak September lalu untuk memperingati keberadaan perempuan kulit hitam dalam politik AS.
Baca: Perjalanan Rashida Tlaib Jadi Muslimah Pertama di Kongres AS