REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah menyampaikan permintaan maafnya atas pernyataan 'Tampang Boyolali'. Permintaan maaf Prabowo tersebut ada dalam video yang diunggah Dahnil di instagram pribadinya @dahnil_anzar_simanjuntak.
Menurut Dahnil, Prabowo memahami ada sekelompok orang yang berupaya mempolitisisasi pernyataan candaan Prabowo tersebut. Terutama Bupati Boyolali Sono Samodro yang diduga mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk unjuk rasa terkait Prabowo.
"Cara-cara berpolitik seperti ini jauh dari keadaban, Pak Prabowo ingin menghentikan laku politik tuna adab yang mereka tunjukkan itu dan, caranya ya minta maaf saja," ujar Dahnil saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (7/11).
Padahal kata Dahnil, dalam setiap pidatonya, Prabowo selalu menutup dengan permintaan maaf jika ada kata-kata yang dinilai kurang berkenan. Namun, video pernyataannya di Boyolali, dipotong dan tersebar viral di media sosial.
"Dalam setiap pidato fatsoen pidato kita kan selalu ditutup dengan kata-kata 'mohon maaf' apabila ada kata-kata yang tidak berkenan, itu cermin ada yang tinggi. Jadi, pak Prabowo berusaha memberikan teladan terkait dengan adab yang tinggi tersebut," ungkap Dahnil.
Sebelumnya, dalam video yang diunggah Dahnil tersebut, Prabowo menyampaikan permintaan maafnya jika pernyataan tersebut menimbulkan reaksi. Padahal ia menegaskan, tidak pernah bermaksud demikian.
"Maksud saya tidak negatif. Tapi kalau tersinggung, ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu,” ujar Prabowo.
Prabowo sebelum menyampaikan permintaan maaf itu juga menilai tanggapan masyarakat atas ucapannya, berlebihan. Sebab, ia tidak pernah bermaksud sama sekali menghina siapapun. Namun, memang itu gayanya saat berbicara.
"Itu kan cara saya kalau bicara familiar, ya istilah bahasa-bahasa sebagai seorang teman," ungkap Prabowo.
Baca juga: Insiden Durian di Pesawat Sriwijaya, Ini Kata Kemenhub
Baca juga: Kerisauan PDIP Terhadap Yusril yang Masih Pengacara HTI