Rabu 07 Nov 2018 14:47 WIB

Target Premi Rp 17 Triliun, Ini Upaya Asuransi Sinarmas Jiwa

Perseroan menerbitkan produk asuransi investasi berbasis dolar AS dan syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa IJ. Soegeng Wibowo dan Direktur Utama Bank Sinarmas, Frenky Tirtowijoyo meluncurkan dua produk asuransi unitlink baru berbasis dolar dan syariah di Sinarmas Land Plaza, Jakarta, Rabu (7/11).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa IJ. Soegeng Wibowo dan Direktur Utama Bank Sinarmas, Frenky Tirtowijoyo meluncurkan dua produk asuransi unitlink baru berbasis dolar dan syariah di Sinarmas Land Plaza, Jakarta, Rabu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi Simas Jiwa menargetkan hingga akhir tahun mengumpulkan premi sebesar Rp 16,9 triliun. Sejumlah upaya dilakukan untuk mencapai target tersebut, salah satunya meluncurkan produk bancassurance.

Total premi Asuransi Simas Jiwa per September 2018 mencapai Rp 13,33 triliun. Nilai itu tumbuh 27,36 persen dibanding per September 2017 sebesar Rp 10,47 triliun.

"Maka pencapaian per September sebesar 78,76 persen dan kami yakin sampai dengan akhir tahun bisa mencapai target 100 persen," kata Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa IJ Soegeng Wibowo, Rabu (7/11).

Pencapaian per September tersebut diperoleh dari produk unitlink sebesar 99 persen. Sisanya berasal dari produk konvensional dan syariah. 

Untuk mendukung target ini, perseroan meluncurkan bancassurance baru berbasis unitlink dolar AS dan syariah. Dua produk bertajuk Simas Investa Link (SIL) Dollar dan SIL Syariah ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja bancassurance.

Soegeng mengatakan, dua produk unitlink seperti ini masih sangat jarang di pasaran. Sehingga, produk yang diluncurkan bersama Bank Sinarmas ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan investasi berbasis dolar AS dan syariah. 

"Produk ini juga memiliki keunggulan yang berbeda dari yang ada di market, salah satunya masyarakat yang bisa membeli batas usianya sampai 97 tahun," kata dia.

Selain itu, produk tidak membenani nasabah dalam biaya akuisisi, administrasi dan asuransi. Sehingga 100 persen premi asuransi yang disetorkan akan diinvestasikan. Nasabah juga bebas melakukan top up kapan saja.

Sugeng mengatakan saat ini adalah momentum yang tepat untuk membeli produk karena pasar sedang turun. Nasabah bisa mendapat imbal hasil yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo mengatakan produk membidik entrepreneur dan menengah ke atas. Peningkatan tren produk asuransi terikat investasi diharapkan dapat membawa imbas positif pada pemasaran.

"Kami melihat masyarakat lebih menyukai dua manfaat dalam satu produk, selain itu untuk membiasakan nasabah juga untuk mengatur keuangannya," kata.

Bagi Bank Sinarmas, produk baru ini dinilai dapat meningkatkan kinerja bisnis bancassurance. Saat ini, menurut Frenky proporsi bancassurance menyumbang sekitar 30 persen pada fee based income.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement