REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP mencoba untuk bisa meningkatkan produksi minyak dan gas pada tahun depan. Perseroan optimistis karena hingga Juli 2018, Pertamina EP bisa menekan decline produksi hingga naik menjadi lima persen.
Direktur Utama Pertamina EP, Nanang Abdu Manaf mengatakan jika dibandingkan 2017, produksi Pertamina EP dari 90 sumur memang mengalami decline (penurunan produksi) hingga 2,5 persen. Namun, hingga Juli 2018, perseroan incline (kenaikan produksi) sebesar lima persen.
"Tahun 2018 ini ada turning point yang tadinya turun, ini mengangkat kembali. Ini harapannya dari lapangan baru dan aset baru, yaitu Sukowati. Ini strategi detailnya, bagaimana kita melakukan upaya peningkatan produksi Pertamina EP ke depan," ujar Nanang di The Club, Rabu (7/11).
Pertamina EP menargetkan pada tahun depan bisa memproduksi minyak hingga 9.000 barel selama setahun. Ada beberapa lapangan potensial yang bisa mendongkrak produksi minyak Pertamina EP, seperti Lapangan Sukowati dan Lapangan Jimbaran Tiung Biru.
Untuk bisa merealisasikan hal tersebut, Pertamina EP perlu melakukan beberapa pengembangan. Salah satunya Pertamina EP akan mengembangkan tiga lapangan. Ketiga lapangan itu adalah Lapangan Jatiasri di Kabupaten Subang, Lapangan Akasia Bagus di wilayah Jatibarang Kabupaten Indramayu dan Lapangan Bambu Besar di Karawang.
"Tiga proyek yang semoga bisa meningkatkan produksi. Ada tambahan sumur, dan tambahan fasilitas, kalau tahun ini kita bisa incline lima persen, tahun depan mintanya incline lagi," ujar Nanang.