Rabu 07 Nov 2018 19:14 WIB

DD Apresiasi Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan

Pencapaian itu tak lepas dari masyarakat yang sudah memiliki semboyan gotong royong.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa, Bambang Suherman
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa, Bambang Suherman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu lembaga filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa (DD) mengapreasi Indonesia yang berhasil menjadi negara paling dermawan sedunia. Hal itu diketahui dari laporan World Giving Indeks oleh Charities Aid Foundation (CAF) pada Oktober 2018 ini.

Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa (DD), Bambang Suherman mengatakan, pencapaian Indonesia tersebut merupakan insentif bagi lembaga-lembaga kemanusiaan, khususnya lembaga zakat di Indonesia. "Pertama, saya mengapresiasi indeks ini dan ini tentu menggembirakan. Karena ada ukuran terhadap semua dinamika yang selama ini kita sebut kerelawanan. Itu insentiflah atau sesuatu yang menyenangkan atau membahagiakan bagi lembaga kemanusiaan, termasuk lembaga zakat terutama," ujar Bambang saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/11).

Baca Juga

Menurut dia, pencapaian tersebut bisa menjadi konten tersendiri bagi DD untuk terus mengajak masyarakat Indonesia agar lebih konsen lagi terhadap aktivitas kerelawanan. "Saya rasa ini perlu kita pertahankan, dipelihara dan ditumbuhkan," ucap Bambang.

Dia pun yakin bahwa pencapaian Indonesia tersebut sebenarnya berangkat dari kearifan masyarakat Indonesia yang memiliki semboyan gotong royong. Karena itu, menurut dia, tak heran jika Indonesia menjadi negara paling dermawan.

"Jadi secara umum memang sudah menjadi modal sosial Indonesia. Makanya tidak terlalu mengejutkan kalau Indonesia kemudian muncul sebagai lembaga dengan tingkat kedermawanan yang tinggi. Karena falsafah hidup bangsa ini adalah bergotong royong," kata Bambang.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Arifin Purwakananta mengatakan, potensi donasi yang berasal dari masyarakat Muslim Indonesia saat ini berjumlah Rp 217 triliun. Namun, yang baru bisa dihimpun secara formal berjumlah Rp 7 triliun.

"Itu menandakan masih banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk ke depan sehingga masyarakat zakat Indonesia mejadi sangat berperan dalam membetuk pribadi dermawan," ujar Arifin.

Karena itu, Arifin mengajak kepada seluruh Baznas di daerah dan lembaga amil zakat (LAZ) di Indonesia untuk terus mengampanyekan kebaikan dari dana zakat. "Maka Baznas mengajak seluruh Baznas kabupaten/kota, provinsi, lembaga-lembaga amil zakat (LAZ), UPZ, dan para tokoh-tokoh zakat untuk terus mengampanyekan dan mendorong kebaikan-kebaikan dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf," jelas Arifin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement