Kamis 08 Nov 2018 01:21 WIB

Eko Yuli: Atlet Muda Jangan Tunggu Senior Pensiun

Menurut dia, atlet muda harus bisa melampaui kemampuan dan prestasi para seniornya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Israr Itah
Lifter Indonesia  Eko Yuli  Irawan  berusaha melakukan angkatan saat bertanding di cabang angkat besi putra nomor 62 Kg Asian Games 2018 di Hall A Kemayoran, Jakarta, selasa (21/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan berusaha melakukan angkatan saat bertanding di cabang angkat besi putra nomor 62 Kg Asian Games 2018 di Hall A Kemayoran, Jakarta, selasa (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Juara dunia angkat besi kelas 61 kilogram, Eko Yuli Irawan mengingatkan para juniornya untuk terpacu dengan raihan yang diperolehnya di Ashgabat, Turkmenistan. Menurut dia, atlet muda harus bisa melampaui kemampuan dan prestasi para seniornya.

Ia mengimbau, jangan sampai para atlet muda mendapatkan kesempatan karena para seniornya pensiun. Artinya, atlet muda harus bisa melampaui senior justru ketika masa jayanya.

"Jadi jangan sampai yang junior naik karena yang tua pensiun. Kalau bisa dia naik karena mengalahkan yang juaranya," kata dia kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (7/11).

Menurut dia, dalam olah raga tak ada batasan umur. Karena itu, atlet yang kini berusia 29 tahun itu ingin terus bertanding menunjukkan kemampuannya.

"Kalau dia bisa bersaing, bisa mengalahkan yang senior sekarang, otomatis bisa masuk tiga besar dunia," ujar dia.

Eko menilai, jika para atlet muda naik tingkat hanya karena seniornya pensiun, hal itu akan percuma. Pasalnya, para atlet muda itu akan sulit bersaing di level internasional.

Eko meraih medali emas kelas 61 kg pada kejuaraan dunia angkat besi di Asghabat, Turkmenistan, Sabtu (3/11). Ia juga sukses memecahkan rekor di kelas yang baru dipertandingkan tersebut. Total angkatannya 317 kg dari 313 kg sebelumnya dengan rincian angkatan clean and jerk 174 kg dan snatch 143 kg.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement