Kamis 08 Nov 2018 11:00 WIB

Albania Jadi Contoh Keharmonisan di Balkan

Albania jadi kekuatan mempromosikan Islam di Balkan.

Muslim Albania
Foto: Antara
Muslim Albania

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Albania menjadi contoh yang sangat baik bagi Kosovo, negara tetangga yang belum lama merdeka. Tantangan di Kosovo untuk kebebasan beragama mungkin lebih besar karena latar belakang keterasingan antara masyarakat Albania dan Serbia. Kepemimpinan Albania telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam mempromosikan toleransi di Kosovo, negara yang juga didominasi Islam.

Mengingat kebijakan AS saat ini membutuhkan pendalaman dialog dengan negara-negara mayoritas Muslim, merupakan hal yang menguntungkan bahwa di tepi Laut Adriatik, di jantung Benua Eropa, ada sebuah negara di mana 70 persen penduduknya beragama Islam dan Kristen sebagai agama kedua yang mendominasi, kemudian diikuti oleh Kristen Ortodoks sebesar 20 persen serta Katolik Roma sebesar 10 persen. Dan, kesemuanya memiliki kebebasan setara dalam mengembangkan agamanya masing-masing. 

Ini merupakan fakta dan bukan fenomena karena Pashko Vasa, seorang intelektual Albania pada abad ke-19, sudah mengatakan, "Agama Albania adalah Albanianism."

Aspek bersejarah dan intrinsik dari budaya Albania ini tentunya dapat berfungsi sebagai contoh kebebasan beragama bagi negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Hal ini pula yang menjadi alasan utama dalam hubungan bilateral yang positif antara Amerika Serikat dan Albania.

“Sebagai orang yang dilahirkan dari keluarga keturunan Albania, saya melihat dengan jelas dalam beberapa kunjungan ke Albania selama beberapa dekade terakhir ini bahwa toleransi telah menjadi karakter budaya utama di negara agama yang pluralistik ini dan saya bangga membawa darah Albania ke manapun saya pergi. Tiga agama besar hidup dalam harmoni satu dengan yang lainnya,” kata dia.

Meski mayoritas penduduknya adalah Muslim, saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi negeri ini pada 25 April 1993, Pemerintah Albania telah memberikan restu bagi pembentukan sebuah universitas Katolik. Hal ini menunjukkan komitmen Albania terhadap sikap toleransi yang tinggi bagi kebebasan beragama.

sumber : Islam Digest Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement