REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat ini, lembaga-lembaga keagamaan memainkan peran utama mereka dalam bidang pendidikan. Perdana Menteri Edi Rama telah memerintah sejak September 2013 dan menjadi tokoh kunci dalam kehidupan politik Albania sejak jatuhnya pemerintahan komunis.
Edi Rama telah menjadi sahabat dekat Amerika Serikat serta Asia Tenggara yang dapat diandalkan dalam hal ekonomi. Dalam percakapan Edi Rama dengan jurnalis Amerika, Peter Tase, beberapa waktu lalu, jelas bahwa Edi Rama menjadi sensitif saat memperbincangkan tradisi rakyat Albania terhadap kebebasan beragama serta toleransi.
Departemen pendidikan di Albania menegaskan bahwa sekolah umum memegang prinsip sekularitas dan bahwa indoktrinasi ideologi serta agama di sekolah umum dilarang oleh hukum. Lebih dari 100 lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan asosiasi atau yayasan dan ada 15 sekolah agama yang berafiliasi.
Secara hukum, sekolah agama yang berafiliasi harus memiliki izin dari Kementrian Pendidikan dan kurikulum diperlukan untuk memenuhi standar pendidikan nasional.
Banyak sekolah negeri berlisensi diawasi oleh kelompok Katolik dan Muslim, yang tidak punya masalah dalam mendapatkan izin untuk membangun sekolah baru. Faktor budaya toleransi yang kuat berlaku dalam sistem sekolah di Albania.