Kamis 08 Nov 2018 11:41 WIB

Banjir Putus Beberapa Akses Jalan di Kabupaten Bandung

Hujan deras sejak Rabu malam menyebabkan sejumlah akses jalan terputus

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung sejak Rabu (7/11) malam menyebabkan sejumlah akses jalan terputus akibat terendam banjir. Diantaranya jalan Andir-Katapang Kecamatan Baleendah dan jalan Anggradireja yang menghubungkan daerah Baleendah ke Dayeuhkolot.

"Jalan Andir-Katapang dari jam 9 malam tidak bisa dilalui sampai sekarang. Di jalan Anggradireja motor dan mobil sedan tidak bisa melintas kecuali mobil besar bisa lewat," ujar Camat Baleendah, Mamen kepada Republika.co.id, Kamis (8/11).

Menurutnya, di wilayah Andir ketinggian air tertinggi mencapai 1.5 meter dan yang terendam banjir terdapat empat RW yaitu Kampung Jambatan, Kampung Muara Kampung Cigosol dan Kampung Cibadak. Sementara di wilayah Anggradireja ketinggian air tertinggi mencapai 80 cm dan di area jalan 40 cm.

Dirinya mengungkapkan jika hari ini tidak hujan merata di semua wilayah maka banjir diperkirakan akan segera surut. Pihaknya berharap agar banjir yang merendam pemukiman dan sejumlah ruas jalan bisa segera surut.

Mamen menambahkan, saat ini kolam retensi milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sudah penuh dengan air dari Sungai Citarum. Ia pun berharap agar kolam retensi segera tuntas dan bisa segera beroperasi agar bisa meminimalisasi banjir.

Ia mengatakan, saat ini sudah terdapat pengungsi di tempat pengungsian GOR Inkanas sebanyak empat Kepala Keluarga (KK). Menurutnya, terdapat salah seorang warga yang meninggal di Kampung Muara berusia 74 namun penyebabnya bukan karena banjir. Akan tetapi yang bersangkutan meninggal karena sakit.

Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan mengungkapkan pihaknya tengah mengupayakan kepada pemerintah provinsi agar membuat saluran air di pinggir jalan Dengdek, Kopo yang sering terendam banjir. Meskipun mahal diawal namun diharapkan pembuatan saluran tersebut bisa menyelesaikan persoalan banjir.

"DI Kopo Cedok, saat ini mengusulkan agar (saluran air) jangan melewati perkampungan pinggir jalan. Buat saluran langsung ke sungai citarum, mahal diawal tapi menyelesaikan permasalahan yang lama. Itu jalan provinsi mudah mudahan didengar, sekarang saya sudah sampaikan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement