Kamis 08 Nov 2018 13:06 WIB

Diguyur Hujan Deras, Tiga Kecamatan Terendam Banjir

Saat ini, kolam resistensi telah penuh oleh air Sungai Citarum.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Warga melintasi banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warga melintasi banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Hujan deras yang terjadi sejak Rabu malam (8/11) mengakibatkan tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, terendam banjir.  Ketinggian air bervariasi mulai dari 10 Sentimeter hingga yang tertinggi di pemukiman mencapai satu meter.

Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat hingga pukul 07.00 WIB, ketinggian air di wilayah Kecamatan Bojongsoang dari 10 cm hingga 50 cm di RW 09 dan RW 10 Cijagra dan di jalan Cijagra antara 10 cm hingga 50 cm. 

Sedangkan di Kecamatan Dayeuhkolot hingga 55 cm di 14 titik pemukiman. Di Kecamatan Baleendah ketinggian air paling tinggi mencapai 100 cm berada di Kampung Ciputat. Sementara kondisi cuaca hari ini relatif cerah berawan. 

“Beberapa ruas jalan terendam banjir,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat, Kamis (8/11). Karenanya, dia mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati memasuki musim penghujan saat ini.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung sejak Rabu (7/11) malam menyebabkan sejumlah akses jalan terputus akibat terendam banjir. Di antaranya Jl Andir-Katapang Kecamatan Baleendah dan Jl Anggradireja yang menghubungkan daerah Baleendah ke Dayeuhkolot.

“Jalan Andir-Katapang dari pukul 21.00 WIB tidak bisa dilalui sampai sekarang. Di jalan Anggradireja motor dan mobil sedan tidak bisa melintas kecuali mobil besar bisa lewat,” ujar Camat Baleendah, Mamen kepada Republika.co.id, Kamis (8/11).

photo
Kolam retensi di Kampung Cienteung, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung telah beroperasi untuk menampung luapan air sungai Citarum, Senin (5/11). Namun sebagian warga masih khawatir banjir masih terjadi.

Menurutnya, di wilayah Andir ketinggian air mencapai 1,5 meter. Akibatnya, kata dia, terdapat empat RW yaitu Kampung Jambatan, Kampung Muara Kampung Cigosol dan Kampung Cibadak yang tergenang banjir. Sementara di wilayah Anggradireja ketinggian air tertinggi mencapai 80 cm dan di area jalan 40 cm.

Pihaknya berharap, agar banjir yang merendam pemukiman dan sejumlah ruas jalan bisa segera surut. Saat ini, kata dia, kolam retensi milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sudah penuh dengan air dari Sungai Citarum. 

Dia mengatakan, saat ini, sudah ada empat kepala keliuarga yang tinggal di tempat pengungsian GOR Inkanas. "Ada salah seorang warga yang meninggal di Kampung Muara berusia 74. Namun, penyebabnya bukan karena banjir. Akan tetapi yang bersangkutan meninggal karena sakit," ujarnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement