REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar Anugerah Syariah Republika (ASR) tahun ini. Ajang tersebut bertujuan turut berpartisipasi dalam memajukan, mengembangkan, dan memeratakan aktivitas ekonomi Islam di Indonesia.
Ketua ASR 2018 Elba Damhuri mengatakan, Republika percaya ekonomi Islam mampu berperan jauh lebih besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional. Pasalnya, ekonomi Islam yang meliputi industri keuangan, sektor usaha mikro kecil menengah, industri halal, hingga industri besar ikut membuka lapangan kerja luas.
Industri ekonomi Islam pun ikut memotong kesenjangan ekonomi, meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi kemiskinan. Sekaligus, meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"ASR pertama kali digelar pada 2017 dan tahun ini merupakan yang kedua kalinya. ASR memberikan penghargaan kepada seluruh perusahaan pada industri keuangan syariah, mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah, multifinance syariah, hingga financial technology (fintech) syariah," jelas Elba, Kamis, (8/11).
ASR, kata dia, memberikan penghargaan tokoh ekonomi syariah kepada sosok-sosok yang memiliki kontribusi besar dalam seluruh aspek ekonomi Islam. ASR juga memberikan penghargaan kepada lembaga-lembaga zakat (filantropi) yang selama ini telah berkiprah besar dalam membangun ekonomi dan pendidikan masyarakat.
"Yang juga terbaru dari ASR adalah pemilihan Destinasi Wisata Halal Terfavorit. Ada 14 provinsi diikursertakan dalam voting yang digelar di Republika.co.id pada 30 Oktober sampai 5 November 2018," tuturnya.
Elba menjelaskan, penambahan dua kategori ini dilandasi pada semakin besar dan luasnya peran keduanya dalam membangun ekonomi dan kualitas manusia Indonesia. "Industri wisata jelas memberikan dampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi makro," katanya.
Lembaga filantropi pun telah memberdayakan perekonomian masyarakat sehingga menjadi lebih mandiri dan bermartabat. Maka Republika akan konsisten menyelenggarakan acara ini setiap tahunnya.
"Untuk tahun depan, kegiatan ini akan diperlebar dengan memasuki ranah regional. Jadi penghargaan diberikan juga kepada industri keuangan negara-negara kawasan Asia," ujar Elba.
Ia menyebutkan, Dewan Juri ASR terdiri dari ahli ekonomi syariah, ahli fikih syariah, dan juri internal Republika. Ketua Dewan Juri yakni Sunarsip, ekonom senior yang kiprahnya sudah teruji di dunia keuangan.
Juri lainnya, Dr Oni Sahroni, aktif di Dewan Syariah Nasional (DSN), pakar muamalah yang memahami begitu mendalam hukum-hukum bisnis Islami. Dr Oni aktif memberikan edukasi dan tausiyah tentang persoalan-persoalan sehari-sehari muamalah seperti keuangan, bisnis, dan lainnya.
"Untuk kriteria penilaian didasarkan pada penghitungan kuantitatif kinerja perusahaan atau lembaga selama 2017 dan pendekatan kualitatif yang bersandarkan pada kualitas layanan, edukasi, sosialisasi, dan engagement dengan masyarakat. Inovasi dan terobosan-terobosan pun menjadi bagian penting penilaian," tutur Elba.